unescoworldheritagesites.com

Industri Ekspor Mebel Indonesia Masih Andalkan 20-25 Persen Bahan Baku dari Impor - News

Sejumlah stakeholder menghadiri FGD ketahanan bahan baku mebel dan kerajinan tangan di Solo (Endang Kusumastuti)

 

: Indonesia masih mengandalkan 20-25 persen kebutuhan bakan baku mebel dari luar negeri. Kebutuhan bahan baku komoditas mebel untuk ekspor saat ini mencapai 7 - 8 juta meter kubik kayu. Dengan nilai ekspor mebel mencapai 3,4 miliar dolar AS. 

"Produksi mebel dari Indonesia saat ini masih di bawah Malaysia, tetapi untuk mebel dan kerajinan tangan kita di atas Malaysia tapi di bawah Vietnam. Padahal luasan lahan hutan di Indonesia nomor tiga di dunia, harusnya bahan baku tidak menjadi hambatan," jelas Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki), Abdul Sobur, di sela-sela acara Forum Discussion Group (FGD) terkait ketahanan baku baku mebel di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022).

Menurut Sobur, untuk mengatasi hambatan terhadap bakan baku industri mebel dibutuhkan koordinasi dari stakeholder dan pemerintah. Hal ini agar suplai bahan baku ke industri dapat terencana dengan baik.

Baca Juga: Penanaman 18.000 Bibit Mangrove, Benteng  Alam Terhadap Bencana

"Dapat terkondisikan supaya industrinya mengalami pertumbuhan, tidak ada lagi hambatan-hambatan yang masalahnya teknis. Seperti masalah  bahan baku, seperti kayu, rotan, dan lainnya," jelasnya lagi.

Wakil Ketua Umum Bidang Inovasi Bahan Baku dan Bahan Penunjang Himki Adi Dharma Santoso menambahkan saat ini industri mebel terutama pasar ekspor mulai mengalami hambatan untuk bahan baku kayu.

"Ada banyak faktor kesulitan bahan baku salah satunya karena volume ekspor kita juga naik. Tahun 2024 kita targetkan volume ekspor kita mencapai 5 miliar dollar AS dan yang kita butuhkan bahan bakunya mencapai 11-12 juta meter kubik," kata Adi.

Baca Juga: Hadirkan Efek Positif Bagi Warga, Erick Thohir Pastikan F1 H2O di Danau Toba

Adi mengatakan jika Indonesia bisa memenuhi semua kebutuhan bahan baku mebel sendiri, daya saing yang dimiliki produk mebel Indonesia akan jauh lebih tinggi. Hal ini, menurutnya juga menjadi tantangan, tidak hanya pemenuhan impor saja tetapi juga mendorong kebutuhan bahan baku dari dalam negeri.

Sementara itu, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian RI Merrijantij Punguan Pintaria, mengatakan kementerian perindustrian akan membuat  pusat logistik untuk mendukung pemenuhan bahan baku lokal.

"Pusat logistik ini terpusat dan nantinya bisa dikelola konsorsium atau unit usaha atau koperasi seperti koperasi Himki. Akan kami upayakan sebagai offtaker untuk menjamin ketersediaan bahan baku,"  jelas Merrijantij.

Baca Juga: Bank DKI Jalin Kolaborasi Bank Pembangunan Daerah dengan Bank Maluku Malut

Adanya pusat logistik tersebut diharapkan juga bisa memangkas waktu penyediaan bahan baku. Sebab selama ini, saat PO (pesanan) datang dibutuhan waktu hingga  dua bulan untuk penyediaan bahan baku. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat