unescoworldheritagesites.com

Masih Banyak Pelaku UMKM di Boyolali Enggan Ajukan KUR - News

Sosialisasi program KUR dan lembaga keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat yang dilaksanakan Bale Rakyat Aria Bima  (Endang Kusumastuti)

 

: Masih banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali  yang belum mendapatkan akses perbankan. Sebagian diantara mereka juga enggan mengajukan kredit ke bank karena tidak mau ribet untuk proses pengajuan.

"Pelaku UMKM kebanyakan tidak mau berbelit-belit sehingga mereka enggan untuk mengajukan kredit ke bank. Selain itu dari pihak bank nya sendiri juga belum maksimal untuk menyalurkan kredit ke pelaku UKM," jelas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, saat acara Sosialisasi Program KUR dan Lembaga Keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat yang diselenggarakan Bale Rakyat Aria Bima dan Yayasan Bangun Watak di Front One, Boyolali, Jumat (30/9/2022).

Di Boyolali ada sekitar 8.000 UMKM yang terdaftar di Disdagperin. Menurut Karsino, jumlah tersebut meningkat pasca pandmei Covid-19 lalu.

Baca Juga: BRI Mencari Digital Talent Terbaik, Bersama Menuju Perusahaan Kelas Dunia

"Data tidak statis selalu dinamis, dulu sebelum pandemi jumlahnya banyak tetapi saat pandemi hilang dan sekarang sudah mulai banyak lagi," jelasnya lagi.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima meminta kepada pelaku UKM untuk melihat pasar yang terus berubah. Di era teknologi seperti saat ini, pilihan bagi konsumen semakin banyak.

"Misal produk makanan, konsumen juga pasti akan melihat kemasannya juga. Selain itu di promosinya, bisa juga ada proses pembuatannya," papar politisi PDIP itu.

Baca Juga: Mobil Listrik Ababil Evo III UMS Siap Berkompetisi di Shell Eco-marathon 2022. 

Sehingga konsumen bisa memilih produk yang sehat,enak dan murah.  Dirinya juga menghimbau kepada pelaku UKM untuk memanfaatkan program KUR dari pemerintah.

"Saat awal Presiden Jokowi menjadi presiden, bunga KUR  19 persen kemudian turun secara bertahap hingga saat ini menjadi 6 persen," katanya.

Menurut Aria Bima, pelaku usaha yang sudah  mengakses KUR diharapkan mulai menghitung keuangan dengan bunga normal. Sehingga bisa menghitung ongkos produksi dengan realistis. 

Baca Juga: Tokoh Depok H Yahman Bersama PWI Ajak Masyarakat Cinta Tanaman

"Pelaku UMKM tetap menghitung nyicil bunga itu 12-14 persen tidak 6 persen. Selain itu juga untuk upah tenaga kerja juga harus dihitung realistis. Sehingga bisa tahu untung atau rugi," katanya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat