: Demo besar-besaran oleh kelompok Parjal (Parlemen Jalanan) terjadi di Mapolda Papua Barat baru-baru ini. Mereka mendesak Kapolda mengusut tuntas kasus korupsi di Yayasan Tipari Teminabuan, pendiri Universitas Werisar di Sorong Selatan, Papua Barat.
Hal ini disampaikan oleh aktivis Tim Parjal, Yan Arwam melaui saluran telepon seluler dari Sorong Kamis (20/1/2022) pagi.
Dia mengatakan Polres Sorong Selatan sudah mengusut kasus ini sejak April 2021. Namun hingga kini belum ada ujung kejelasannya.
Setelah tercium April 2021 itu, perkara dugaan korupsi pembangunan Universitas Werisar di Kabupaten Sorong Selatan ini dilimpahkan ke Polda Papua Barat. Di Polda Papua Barat - melalui Direktorat Kriminal Khsusus (Dirkrimsus) - telah memeriksa para saksi di lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sorong Selatan, dan para saksi terperiksa antara lain.
Para saksi itu kurang lebih delapan orang. Semuanya adalah pejabat Pemerintah Daerah Sorong Selatan, termasuk pendiri Yayasan Tipari Teminabuan.
Menurut Yan Arwan, karena kasus ini melibatkan para saksi pejabat daerah, ini menjadi tantangan Kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing.
Kata Yan Arwam, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing sangat dipercaya oleh masyarakat Papua Barat sebagai figur Kapolda yang sukses mengayomi masyarakat dan sukses pula menangani berbagai kasus kejahatan yang terjadi di Papua Barat.
“Kami datang berdemo secara damai di sini (Mapolda) karena kami percaya pada figur Kapolda yang sukses menangani berbagai kasus kejahatan. Selain itu dia adalah figur Kapolda yang mengayomi masyarakat Papua Barat. Karena itu kami percaya Pak Kapolda akan bisa menangani kasus ini dengan tuntas,” tuturnya.
Dalam orasi damai dihadiri puluhan orang itu mereka mendesak Kapolda segera memeriksa semua saksi yang diduga terlibat dalam kasus ini. Mereka meminta proses pemeriksaannya transparan agar msyarakat tahu sampai dimana penanganan kasus ini.
“Kami dengar bahwa kasus ini mau dihentikan. Inilah yang membuat kami lakukan demo dan meminta agar Kapolda jangan hentikan kasus ini, harus tuntaskan sampai selesai. Hukum tidak boleh tajam ke bawah, harus sama-sama tajam ke bawah maupun ke atas,” jelas Yan Arwam yang terus menerus minta keadilan bagi masyarakat dalam kasus ini. Ia meminta agar Kapolda Papua Barat secepatnya menetapkan tersangkanya. ***