unescoworldheritagesites.com

Rumah Sakit di Gaza Hancur, Ketua WHO Kembali Serukan Gencatan Senjata - News

Ilustrssi: Rumah Sakit di Gaza Hancur, Ketua WHO Kembali Serukan Gencatan Senjata. (Tangkapan layar apnews.com)

 

: Kepala badan kesehatan PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus menyesalkan "penghancuran efektif" sebuah rumah sakit di Gaza utara oleh pasukan Israel selama akhir pekan. Tercatat 8 pasien meninggal termasuk seorang anak berusia sembilan tahun.

Rumah Sakit Kamal Adwan digerebek oleh militer Israel selama empat hari minggu lalu dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa banyak petugas kesehatan dilaporkan ditahan.

“Sistem kesehatan Gaza sudah terpuruk dan hilangnya rumah sakit lain yang bahkan tidak berfungsi dengan baik merupakan pukulan telak,” tulis Tedros di platform sosial X (dulu Twitter), dirilis di laman resmi PBB, news.un.org, Senin (18/12 /2023).

Baca Juga: Debat Pilpres 2024: Buntut Aksi Pemandu Sorak Gibran, KPU Minta Tim Capres-Cawapres Pegang Komitmen Jaga Ketertiban dan Tidak Provokatif

Kurang dari sudut 36 rumah sakit di Gaza setidaknya berfungsi sebagian, termasuk hanya satu rumah sakit di bagian utara wilayah kantong tersebut.

“Serangan terhadap rumah sakit, tenaga kesehatan, dan pasien harus diakhiri. Gencatan senjata SEKARANG,” desak Tedros.

Evakuasi Mandiri

Kepala WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengatakan bahwa banyak pasien di Kamal Adwan harus melakukan evakuasi mandiri “dengan risiko besar terhadap kesehatan dan keselamatan mereka” sementara ambulans tidak dapat mencapai fasilitas tersebut. 

Baca Juga: Libur Nataru, Ruas Tol Jogja Solo Dibuka Fungsional Sejauh 13 Km Mulai Pukul 6 Pagi Hingga 5 Sore

Office for the Coordinate iof Humanitarian Affairs (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau OCHA mengatakan dalam pembaruan bahwa pada hari Sabtu pasukan Israel menarik diri dari sakit rumah.

Menurut laporan media, “seorang Israel dengan buldoser militer meratakan tenda-tenda sejumlah pengungsi internal di luar rumah sakit, membunuh dan melukai sejumlah orang yang belum dapat dipastikan”.

Tedros mengatakan di X bahwa WHO “sangat prihatin” terhadap kesejahteraan para pengungsi tersebut. 

Baca Juga: Dirjen Putu: Interkoneksi Sistem Informasi Pacu Kinerja Industri Kayu Olahan dan Furnitur

Menurut OCHA, Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah telah melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. OCHA juga mengutip tentara Israel yang mengatakan bahwa mereka telah menahan 90 orang sebagai bagian dari operasi tersebut dan “menemukan senjata dan amunisi di dalam rumah sakit”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat