unescoworldheritagesites.com

Indonesia - Australia Kian Mesra: Perkuat Rantai Pasok Energi Bersih, Kolaborasi Hilirisasi, Digitalisasi, dan Pendidikan - News

Indonesia - Australia Kian Mesra: Perkuat Rantai Pasok Energi Bersih, Kolaborasi Hilirisasi, Digitalisasi, dan Pendidikan. (Tangkapan layar ekon.go.id)

Indonesia dan Australia - sebagai negara dengan cadangan mineral kritis yang melimpah - dapat berkolaborasi untuk memperkuat rantai pasok global kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan lainnya.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Hon Ed Husic di Melbourne, Australia, Senin (4/3/2024), seperti dilaporkan di laman resmi Kemenko Perekonomian, ekon.go.id.

Sejalan dengan prioritas Indonesia terkait dengan hilirisasi mineral kritis, Menteri Husic menyampaikan, “Indonesia dan Australia memiliki semangat yang sama untuk menumbuhkan rantai pasok energi bersih yang kuat dan beragam, sekaligus membangun industri manufaktur baterai dan pengolahan mineral penting.”

Baca Juga: Zaki Nugraha Terpilih Menjadi Ketua DPP IMM di Muktamar Palembang

Negara kedua telah sepakat untuk memajukan pekerjaan yang sama yang saling menguntungkan dalam bidang manufaktur baterai, pemrosesan mineral penting, dan aspek lain dari ekosistem kendaraan listrik melalui Nota Kesepahaman Kerja Sama Kendaraan Listrik, yang ditandatangani pada kunjungan Menteri Husic ke Jakarta, November 2023 lalu.

Untuk mendukung target pengurangan emisi melalui Carbon Capture Storage (CCS), Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi dan akan mengawal realisasi investasi perusahaan asal Australia yang berencana akan memanfaatkan lapangan migas yang sudah habis (kering) di Aceh sebagai solusi untuk menangkap dan menyimpan emisi CO2.

Menko Airlangga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan Australia dalam berbagai forum internasional, antara lain keanggotaan Indonesia pada Financial Action Task Force (FATF), kemajuan signifikan proses aksesi Indonesia pada Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), serta perundingan Indo Pacific Economic Forum (IPEF).

Baca Juga: Bank Jatim Serahkan CSR Mobil Layanan Keliling Untuk Pemkab Tulungagung

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang mengkaji potensi perjanjian pada Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

Pertemuan bilateral yang dilaksanakan di Park Hyatt Hotel Melbourne tersebut juga membahas perkembangan berbagai proyek kerja sama yang menjadi prioritas kedua negara. Pada sektor pendidikan, Australia kembali menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

sama diketahui, setelah sukses dengan pendirian Monash University di Tangerang pada tahun 2022, terdapat beberapa institusi pendidikan Australia yang saat ini dalam proses pendirian kampus di Indonesia, seperti Western Sydney University di Surabaya, Deakin University di Bandung, dan Central Queensland University di Balikpapan (program studi Nursing), menawarkan program penelitian bersama serta kerja sama di bidang digital terkait dengan Artificial Intelligence (AI).

Baca Juga: Mau Kerja di Luar Negeri, Kuasai Bahasa Asing

Indonesia dengan baik menyambut berbagai tawaran kerja sama dari Australia. Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk kerja sama pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (TVET) melalui pendirian pusat pelatihan vokasi dengan standar yang dimiliki Australia, untuk meningkatkan kepasitas tenaga kerja dan mendorong penciptaan lapangan kerja.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengundang Menteri Husic untuk berkunjung ke Batam guna melihat Apple Academy dan kerja sama pelatihan talenta digital dengan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT University), serta perbincangan lebih detail terkait kerja sama yang ditawarkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat