unescoworldheritagesites.com

Bertemu Wapres Kamala Harris, Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN-AS Atasi Perubahan Iklim Dan Kesehatan Global - News

Presiden Jokowi mengikuti pertemuan dengan Wapres AS Kamala Harris. (Screenshot BPMI Setpres.)

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mendorong negara-negara maju untuk memenuhi semua komitmennya dalam pencapaian NDC (Nationally Determined Contributions) secara global. Pada periode 2000-2019, kata Jokowi, ASEAN hanya memperoleh 56 miliar dolar AS atau sekitar 10 persen dari total dukungan pembiayaan iklim negara maju.

“Saya harus terus terang bahwa komitmen negara maju untuk implementasi isu pembiayaan iklim sangat rendah. Kondisi ini menjadi penghambat pencapaian NDC secara global,” ucap Presiden dalam pertemuan para pemimpin ASEAN dengan Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) Kamala Harris di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5/2022).

Dilaporkan BPMI Setpres, tampak hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry, Menteri Energi AS Jennifer M Granholm, dan Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg.

Baca Juga: Gelombang Panas, Ribuan Burung  Berjatuhan Dari Langit India

Dalam pertemuan yang khusus membahas isu perubahan iklim, transformasi energi bersih, dan infrastruktur berkelanjutan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen ASEAN meningkatkan proporsi energi baru terbarukan dari 14 persen pada 2018 menjadi 23 persen pada 2025.

“Upaya ini memerlukan investasi dan teknologi setidaknya 367 miliar dolar (AS) di sektor energi bersih. Di Indonesia, transisi energi 8 tahun ke depan membutuhkan 30 miliar dolar,” ungkap Presiden Jokowi.

Secara khusus Presiden Jokowi menyampaikan tiga poin penting terkait penanganan perubahan iklim. “Pembiayaan iklim yang harus terpenuhi, kerja sama transisi energi diperkuat, dan investasi di ekonomi hijau harus ditingkatkan,” ujarnya.

Baca Juga: Bila Heru Dipilih Pj Gubernur, Komunikasi Istana-Balai Agung Lebih Solid Dan Pembangunan Efektif

Presiden Jokowi menyampaikan pula potensi besar yang dimiliki Indonesia terkait transisi energi, yaitu potensi energi terbarukan sekitar 437 GW baik dari energi surya, bayu maupun panas bumi yang saat ini, pemanfaatannya baru mencapai 0,3% dari total potensi.

“Indonesia juga miliki potensi besar sebagai hub pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan yang akan kita butuhkan 5 tahun ke depan,” katanya.

Sementara itu terkait investasi ekonomi hijau, Presiden Jokowi mengungkapkan potensi peluang ekonomi yang besar dalam pengembangan ekonomi hijau. Oleh karena itu diperlukan mekanisme yang mempertemukan tidak saja sektor pemerintah namun juga dunia usaha.

Baca Juga: SEA Games Vietnam 2022 - Thomas Cup: Jumat Penuh Baroqah, Terima Kasih Ya Allah ...

“Investasi di sektor infrastruktur hijau bisa menjadi unsur penting kolaborasi ASEAN-AS yang membutuhkan setidaknya 2 triliun dolar dalam 1 dekade mendatang,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat