unescoworldheritagesites.com

Jokowi Akan Ke Moscow Dan Kiev: Temui Putin Dan Zelenskyy, Hentikan Perang Rusia-Ukraina - News

Presiden Jokowi, Putin dan Zellenskky. (Kolase YouTube.)

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan berkunjung ke Moscow dan Kiev. Selain bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden RI juga akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pengarahan pers, Rabu (22/6/2022), yang disiarkan secara virtual di akun YouTube sejumlah media online dan mainstream Indonesia.

Menurut rencana, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 30 Juni 2022 seusai kunjungan ke Jerman. Kemudian, dari Rusia, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Kiev untuk menemui Presiden Ukraina Vladymyr Zelensky.

Baca Juga: Ketua INASPOC Gibran Rakabuming Siap Temui Menteri BUMN Untuk Cari Sponsor

Tujuannya tentu untuk mengupayakan perdamaian sekaligus menghentikan perang Rusia-Ukraina yang kini masih berkecamuk dan kian dirasakan dampaknya bagi dunia

"Kunjungan kedua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal.

Kita paham situasi saat ini masih sangat-sangat complicated. Dunia juga paham mengenai kompleksitas masalah yang ada," kata Menlu Retno Marsudi.

Baca Juga: Hindari Covid 19, Masyarakat Dianjurkan Konsumsi Fimala Fyber

Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presidensi G20 di Bali, November mendatang dan salah satu anggota champion group dari dari Global Respon Crisis Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi.

"(Presiden Jokowi) tidak memilih untuk diam," ungkap Menlu Retno.

Kalau wacana kunjungan ke Moskow dan Kiev dapat direalisasikan, Presiden Jokowi merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Masih Di Luar Negeri, Ustaz Yusuf Mansur Pulang Dihadang Berbagai Kasus Hukum

Kunjungan Presiden ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang.

"Dan, dampaknya dirasakan oleh semua negara. Terutama, negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah dan terus mendorong spirit perdamaian," ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat