unescoworldheritagesites.com

Celaka 28 Orang Meninggal Akibat Paracetamol - Hasil Autopsi di Gambia - News

Ilustras (Istimewa)


:  Celaka 28 orang meninggal di Gambia Afrika Barat  diketahui berdasarkan  hasil Autopsi pihak berwenang setempat.

Kematian puluhan manusia akibat obat paracetamol itu langsung menyebar ke seluruh dunia melalui internet.

Kini warga yang mengetahui kabar ini ragu membeli paracetamol. Mesksi itu resep dokter. Makanya perlu rekomendasi pihak Kemenkes. Tetkait informasi ini.

"Puluhan anak (di bawah usia lima tahun) telah meninggal dalam tiga bulan terakhir," kata direktur layanan kesehatan Gambia, Mustapha Bittaye, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Tim PKK Kabupaten Sorong Diminta Koordinasi Turunkan Stunting

"Autopsi menunjukkan kemungkinan kaitan dengan paracetamol," katanya, mengidentifikasi seluruh kasus kematian sebelumnya mengonsumsi sirup paracetamol.

Apa gejala yang dikeluhkan?

Tak sedikit dari puluhan anak yang meninggal teridentifikasi gagal ginjal. Angka kematian bahkan disebut Bittaye jauh lebih tinggi.

Adapun gejala yang dikeluhkan meliputi:

Kesulitan buang air kecil.
Demam muntah yang dengan cepat memicu gagal ginjal.

Baca Juga: Profil  Permaisuri Camilla Istri Pangrran Charles III

Meski begitu, WHO sebelumnya menyebut kecil kemungkinan penyebab meninggalnya puluhan anak di Gambia terkait dengan paracetamol.

Meskipun tetap memerlukan penyelidikan lebih lanjut pihak terkait.

Otoritas kesehatan setempat juga tidak mengesampingkan kemungkinan penyebab lainnya yakni infeksi bakteri E coli.

Kemungkinan terjadi karena hujan lebat telah menyebabkan banjir di Gambia dan di sebagian besar wilayah Afrika Barat, dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: KPK  Tetapkan Gubernur Lukas Enembe  Tersangka Korupsi

Jalan-jalan yang tidak beraspal di ibukota Banjul dan kota-kota sekitarnya juga kewalahan akibat banjir tersebut.

"Tak hanya itu, penggunaan jamban terbuka dan sumur minum terbuka di pusat kota bisa memicu kontaminasi air minum dan berkontribusi pada penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air seperti E coli," kata petugas kesehatan.

Bittaye menyebut pengumuman resmi 'biang kerok' puluhan anak meninggal dikaitkan dengan paracetamol akan diungkap beberapa hari ke depan. ***

Sumber: Istimewa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat