: Kapal angkatan laut dan helikopter Thailand hari Senin (19/12/2022) mencari lebih dari 30 pelaut yang masih hilang lebih dari 17 jam setelah kapal perang mereka tenggelam di laut lepas di Teluk Thailand, Minggu (18/12/2022).
Dilaporkan AP dari Bangkok, menurut Angkatan Laut Thailand, hingga Senin (19/12/2022) sore, 75 pelaut dari korvet HTMS Sukhothai telah diselamatkan dan 31 masih hilang.
Gelombang tinggi yang menyebabkan kecelakaan itu telah berkurang sejak tenggelamnya Minggu (18/12/2022) malam, tetapi masih cukup tinggi untuk membahayakan kapal-kapal kecil.
Baca Juga: Kereta Teknis di KCJB Anjlok, Dua Korban Meninggal Dunia, Empat Luka-Luka
Seorang anggota kru yang diselamatkan yang diwawancarai oleh televisi PBS Thailand mengatakan, dia harus mengapung di laut selama tiga jam sebelum diselamatkan.
Dia mengatakan kapal itu dihantam gelombang setinggi 3 meter (10 kaki) saat tenggelam, Minggu malam, hingga mempersulit upaya penyelamatan.
“Gelombangnya masih tinggi dan kami tidak bisa mencarinya dari garis horizontal. Sebagai gantinya, kami harus menerbangkan helikopter dan mencari mereka dari pandangan mata burung,” kata juru bicara Angkatan Laut Laksamana Pokkrong Monthatphalin kepada Thai PBS.
Baca Juga: Hindari Paparan Covid-19 Saat Libur Nataru, Pemerintah Minta Masyarakat Lakukan Vaksin Booster
Sebelas pelaut yang diselamatkan dirawat di rumah sakit. Angkatan Laut membantah laporan media lokal bahwa satu kematian telah dikonfirmasi, dengan mengatakan kematian itu akibat kecelakaan yang melibatkan kapal lain.
Angin kencang meniupkan air laut ke HTMS Sukhothai dan mematikan sistem kelistrikannya pada Minggu malam, membuat kendali kapal menjadi sulit.
Angkatan Laut mengirimkan tiga fregat dan dua helikopter dengan mesin pompa bergerak untuk mencoba membantu kapal yang lumpuh itu dengan membuang air laut, tetapi tidak dapat melakukannya karena angin kencang.
Baca Juga: Serangan Drone Malam Hari Hantam Kyiv saat Putin Menuju ke Belarusia
Hilangnya daya memungkinkan lebih banyak air laut mengalir ke kapal, menyebabkannya miring dan tenggelam.
Hujan Petir