unescoworldheritagesites.com

Setelah Gencatan Senjata Sepihak Pasukan Rusia di Ukraina Berakhir - News

Setelah Waktu Gencatan Senjata Pasukan Rusia di Ukraina Berakhir. (Tangkapan layar APnews)

: Gencatan senjata di Ukraina, 6-7 Januari yang diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak efektif. Faktanya, sejumlah letupan peristiwa masih berlangsung intens di garis depan pertemputan Rusia-Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk mengamati gencatan senjata 36 jam sepihak di Ukraina, akhir pekan ini untuk liburan Natal Ortodoks.

Ini merupakan langkah gencatan senjata pertama dalam perang Rusia-Ukraina yang hampir berusia 11 bulan. Pengumuman gencatan senjata ini muncul ketika Rusia dilaporkan kian terdesak di medan pertempuran Ukaraina.

Baca Juga: Digitalisasi UMKM BRI Berikut Uraian dan Regulasinya

Setelah malam Tahun Baru 2023, Ukraina menggempur dua titik militer Rusia, menewaskan ratusan tentara Negeri Beruang Merah. Angka kematian yang begitu tinggi menuai kontroversi di lingkaran dalam pemerintahan Rusia.

Putin tampaknya tidak mengkondisikan perintah gencatan senjatanya atas penerimaan Ukraina. Spekulasi yang muncul pun menjadi tidak jelas apakah permusuhan benar-benar akan berhenti di garis depan 1.100 kilometer (684 mil) atau di tempat lain.

Memang, di berbagai titik selama perang yang dimulai 24 Februari, otoritas Rusia telah memerintahkan gencatan senjata lokal terbatas untuk memungkinkan evakuasi warga sipil atau tujuan kemanusiaan lainnya.

Baca Juga: Dr Suhardi Somomoeljono: Tafsir Rumusan Kegentingan Memaksa Perppu UU Cipta Kerja Bersifat Menggeneralisir

Perintah hari Kamis adalah pertama kalinya Putin mengarahkan pasukannya untuk mengamati gencatan senjata di seluruh Ukraina.

"Saya menginstruksikan Menteri Pertahanan Rusia menerapkan gencatan senjata di sepanjang garis kontak kedua belah pihak di Ukraina dari pukul 00.00 (waktu setempat) pada 6 Januari hingga pada 7 Januari 2023 pukul 00.00." kata Putin dalam pernyataan resmi, seperti dikutip AFP.

Menurut Putin, berdasarkan fakta bahwa sejumlah besar warga yang menganut Ortodoksi tinggal di daerah pertempuran, kami meminta pihak Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata.

Baca Juga: Komunitas Anak Ex TNI KAK Turun Langsung Bantu Korban Banjir di Semarang

"Dan, memberi mereka kesempatan untuk menghadiri kebaktian pada Malam Natal, serta pada Hari Kelahiran Kristus,” kata perintah Putin, dikutip dari APnews.

Perintah itu tidak menentukan apakah itu akan berlaku untuk operasi ofensif dan defensif. Tidak jelas, misalnya, apakah Rusia akan menyerang balik jika Ukraina terus berperang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat