unescoworldheritagesites.com

Kembangkan Pola Pikir dengan Menguasai Empat Kecakapan Digital - News

Kementrian Kominfo RI) menggelar webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur bertema: Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal. (Istimewa )

: Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menggelar webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur bertema: Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal, Senin (13/5/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan  internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Masifnya kemajuan teknologi mendorong masyarakat harus tetap relevan dengan zaman. Sehingga sosialisasi literasi digital semakin urgen agar setiap individu memiliki kecakapan digital.

Managing Director Kaizen Room & Pegiat Literasi Digital, Aidil Wicaksono mengatakan, setidaknya ada empat jenis skills yang harus dimiliki individu sekarang ini, yaitu pemecah masalah, bekerja sama dengan orang lain, mengelola diri dengan baik, dan menggunakan dan mengembangkan teknologi.

“Ini bukan hanya tentang kita yang punya gadget, punya banyak akun sosial media. Ini tentang kita yang ingin mengulik lebih dalam, punya rasa penasaran lebih untuk bisa memahami, menggunakan, hingga mengembangkan  perangkat keras dan piranti lunak,” kata Aidil saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur. 

Baca Juga: Bebas Berekspresi Mengikuti Hak-Hak Digital

Penguasaan skill-skill tersebut sekaligus mengembangkan pola pikir individu. Selalu berusaha memulai dari apa yang bisa dilakukan. Membuat konten-konten kreatif berbasis budaya lokal misalnya, sehingga dapat memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke seluruh dunia melalui media digital.

Narasumber lain, Owner LPK Mitra Ilmu, RTIK Tulungagung, Khotibul Umam menambahkan, masyarakat perlu memahami fitur keamanan media sosial. Tidak hanya mengamankan data yang dimiliki, tetapi juga data pribadi yang bersifat rahasia. Sehingga media sosial tidak diambil alih orang yang tidak bertanggung jawab.

“Atur pengaturan privasi, kata sandi, dan keamanan dengan hati-hati. Periksa aktivitas akun secara berkala,” ujar Khotibul.

Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital. Masyarakat hanya bisa mengurangi risiko sedikit mungkin terjadinya kejahatan online. Selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang didapat di internet.

Baca Juga: Peluang Dakwah di Ruang Digital untuk Menyebar Ajaran Islam
Dalam kesempatan sama, Presenter, Indy Barends mengatakan, pemahaman etika digital membantu masyarakat membentengi diri dari tindakan negatif di ruang digital. Setiap individu menyadari lawan interaksi di ruang digital adalah manusia seutuhnya.

“Kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain, bukan sekadar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, tapi dengan karakter manusia sesungguhnya,” kata Indy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat