unescoworldheritagesites.com

Perkuat Basis Pengetahuan, Kunci Melawan Dampak Perubahan Iklim - News

Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum, (kedua dari kiri)

: Memperkuat basis pengetahuan melalui pengembangan riset, teknologi, dan inovasi merupakan kunci penting dalam melawan dampak perubahan iklim dunia.
 
“Kita harus terus memperkuat basis pengetahuan, terkait perubahan iklim dan dampaknya," ujar Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum, saat mewakili Menko PMK menjadi pembicara kunci. 
 
Upaya memperkuat basis pengetahuan itu dikatakan Woro Srihastuti Sulistyaningrum, yang akrab disapa Lisa, dalam 'Seminar Multi Sektor dan Kick Off Aksi Generasi Iklim', di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (25/4/2024).
 
 
Pada seminar bertajuk 'Membangun Resiliensi Anak Terkait Perubahan Iklim Menuju Indonesia Emas 204 ini, Lisa mengatakan, terselenggaranya seminar ini dapat turut meningkatkan ketangguhan dan sistem ketahanan masyarakat. 
 
Termasuk, resiliensi anak dalam mengurangi risiko dan meningkatkan antisipasi, terhadap dampak jangka panjang perubahan iklim global secara komprehensif.  
 
“Saya berbahagia atas penyelenggaraan acara hari ini, karena mencerminkan adanya sinergi, kolaborasi, dan kepedulian bersama dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga lembaga, masyarakat, media, dan para pihak lainnya terhadap masa depan anak-anak Indonesia,” ungkap Lisa.
 
 
Dalam kesempatan itu, Dessy Kurwiany Ukar selaku Chairperson & CEO menyampaikan, resiliensi anak terhadap perubahan iklim harus dibangun.
 
Agar anak-anak Indonesia selamat dari berbagai risiko yang disebabkan oleh dampak iklim serta menjadi generasi yang sehat dan unggul. 
 
Sikap dalam mendukung resiliensi anak terhadap perubahan iklim, lanjut Dessy, harus mengarah kepada upaya-upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. 
 
 
“Dampak perubahan iklim sudah kita rasakan saat ini, resiliensi anak terhadap perubahan iklim harus dibangun. Agar anak-anak selamat dari berbagai risiko, yang disebabkan oleh dampak iklim, dan menjadi generasi yang sehat dan tangguh, terutama menjelang saat dan setelah tahun-tahun 2045,” tutur Dessy.
 
Seminar terselenggara atas hasil kerja sama antara Kemenko PMK dan Save the Children Indonesia, sera didukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. 
 
Turut menjadi panelis dalam agenda tersebut, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, Interim Chief of AACM Tata Sudrajat, Program Director Climate Changes dan Circular Economy Programming Save the Children Indonesia Ari Mochamad. 
 
 
Selain itu, penanggap diskusi yang hadir di antaranya, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK Laksmi Dhewanthi, Direktur The Climate Reality Project Indonesia Amanda K Niode, Perwakilan Geopark Youth Forum Abdul Syahid.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat