unescoworldheritagesites.com

BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut Garap Kepesertaan Kalangan Guru TK - News

 BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut saat memberikan pemahaman tentang manfaat program di kalangan guru TK.

: BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut semakin agresif menggarap perlindungan sosial ketenagakerjaan di sektor pendidikan. Kali ini, mereka memanfaatkan momen Raker Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) dan PGRI se Kecamatan Rungkut untuk menggelar sosialisasi tentang pentingnya manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Menurut Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut, Rudi Susanto, profesi guru TK juga memiliki resiko kecelakaan kerja dan kematian, seperti profesi yang lain. "Tapi sampai saat ini, baru sekitar 10 persen saja guru TK yang sudah terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan," ujarnya, Rabu (9/3/2022).

Di hadapan puluhan kepala sekolah TK se Kecamatan Rungkut tersebut, pihaknya mengingatkan pentingnya melindungi diri dengan jaminan sosial bagi pekerja untuk mengatasi resiko ketika mengalami kecelakaan kerja dan kematian. Dia kemudian mencontohkan salah satu peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja saat menjalankan profesinya sebagai driver ojek online.

Baca Juga: Ribuan Bunda PAUD Surabaya Resmi Terdaftar Sebagai Peserta BPJamsostek Surabaya Rungkut

Puluhan Kepala TK itu tidak menduga, bahwa BPJS Ketenagakerjaan akan membiayai perawatan rumah sakit driver ojek online itu yang hingga Jum'at kemarin sudah mencapai Rp1,2 miliar tersebut. "Bukan hanya biaya perawatan sebetulnya, BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan upah pengganti Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), selama beliau belum mampu bekerja,' ujarnya, didampingi Kabid Kepesertaanm Novaria Sulistyo.

Pihaknya berharap, para guru diikutkan minimal dalam 2 program (JKK dan JKM) dengan premi Rp23.600 perbulan. Jika mengikuti 3 program, JKK, JKM dan JHT iurannya menjadi Rp124.000 perbulan. Jika ditambah dengan program Jaminan Pensiun, setiap guru dikenakan premi Rp184.800 perbulan.

Ditemui usai kegiatan, Ketua IGTKI Kecamatan Rungkut, Uliatul Usro mengaku banyak rekan seprofesinya yang baru hari ini mengetahui detil manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Sebagian besar para kepala sekolah itu bahkan bersiap akan meneruskan informasi penting ini ke pihak yayasannya masing-masing.

Baca Juga: Dimotivasi BPJamsostek Surabaya Rungkut, Komunitas Gojek Siap Dorong Anggotanya Jadi Peserta

Menurut Uliatul, gaji para guru TK di di wilayahnya memang masih rendah. Tapi dibanding resiko yang akan ditanggung bila mengalami resiko kerja dan kematian, iuran sebesar Rp23.600 perbulan untuk ikut program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) itu dinilai masih sangat kecil.

Tapi masalahnya, kata dia, kewenangan untuk melibatkan para guru TK menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan itu berada di pihak yayasan selaku owner sekolah tersebut. "Pihak yayasan bisa saja melakukan potong gaji atau menambah kesejahteraan para guru TK yang diwujudkan dalam bentuk iuran ke BPJS Ketenagakerjaan,' ujarnya.

Hingga saat ini, di wilayah Kecamatan Rungkut Surabaya terdapat sekitar 250 tenaga pendidik TK yang bernaung di bawah 64 lembaga/sekolah. selama ini ada saja guru yang mengalami resiko kerja.

Baca Juga: BPJAMSOSTEK Surabaya Rungkut Gencar Sosialisasikan Manfaat Program

Tapi karena belum memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan, semua resiko itu akhirnya ditanggung sendiri oleh keluarga yang bersangkutan. Bahkan yayasan yang menaunginya biasanya hanya sekedar memberi suport ala kadarnya saja.

Selain melakukan sosialisasi memanfaatkan momen kegiatan para guru, kata Rudi Susanto, pihaknya juga sudah mengirim Surat Edaran (SE) Mendikbud Ristek Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Peningkatan Kepatuhan Dan Kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Pada Satuan Pendidikan Formal Dan Nonformal ke seluruh sekolah di wilayah kerjanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat