unescoworldheritagesites.com

BRI Ajak Masyarakat Bangun UMKM Bidang Pertanian di Sorong Papua Barat Daya - News

BRI Ajak  Masyarakat  Bangun UMKM Bidang Pertanian di Sorong Papua Barat Daya (Istimewa)



: BRI ajak warga Tani  Papua Barat  Daya untuk bangun UMKM bidang Pertanian.

Pasalnya Pertanian punya potensi besar
dongkrak ekonomi masyarakat kecil di Sorong.

Melalui Regional CEO  BRI Jayapura, Recky Plangiten mengatakan   Petani di Aimas kabupaten Sorong Papua Barat Daya banyak  yang mengelola  tanaman hortikultura.

"Terlebih saat ini sektor pertanian tengah dilirik oleh para pemilik bisnis sehingga meningkatkan peluang  petani untuk berbisnis di bidang ini," katanya.

Baca Juga: Pilot Anton Gobay Warga Indonesia Selundupkan Senjata Ke Papua Ditangkap di Filipina

Selaras dengan hal tersebut, pemerintah juga tengah berupaya untuk mendorong usaha UMKM di bidang pertanian agar masuk ke dalam ekosistem digital.

Dengan begitu, sektor pertanian pun diharapkan bisa bersaing dengan usaha mikro, kecil, dan menengah lainnya.

UMKM

Jika  menarik mundur ke belakang, usaha di bidang pertanian mungkin bukan menjadi salah satu bidang usaha yang diincar banyak orang.

Namun  kini, agrobisnis justru jadi salah satu bidang usaha yang paling diburu, khususnya oleh anak muda. 

Banyak anak muda yang menciptakan peluang usaha UMKM di bidang pertanian dengan tujuan untuk memajukan petani di Indonesia.

Kepopuleran bidang usaha ini juga tak luput dari tren belanja online yang sangat diminati masyarakat.

Sekarang ini, belanja sayur mayur maupun buah-buahan bisa dilakukan secara online sehingga menarik minat konsumen karena tidak perlu repot-repot keluar rumah. Hal inilah yang membuat usaha di bidang ini begitu menjanjikan.

Jika ingin memiliki minat di sektor pertanian dan ingin terjun ke dalam bidang agribisnis, berikut contoh usaha UMKM di bidang pertanian yang bisa dicoba.

Menjual bibit tanaman

Sebagai langkah awal dalam merintis usaha UMKM di bidang pertanian, kamu bsia memulainya dengan menjual bibit tanaman. Bibit tanaman yang dijual bisa berupa bibit tanaman hidroponik, palawija, dan holtikultura.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Maybrat Minta TNI - Polri Tindak Tegas KKB dan Pendukungnya

Alat pertanian

Jika ada modal lebih, cobalah untuk menjual alat-alat pertanian. Usaha UMKM satu ini memiliki peluang yang besar karena dapat dijalankan baik di kota maupun di desa dan pastinya akan selalu dibutuhkan. Contoh alat pertanian yang bisa kamu jual antara lain sekop tangan, polybag, garpu tanah, dan lainnya.

Sayuran organik

Usaha UMKM di bidang pertanian selanjutnya adalah menjual sayuran organik. Tren pola hidup sehat yang kini banyak diusung masyarakat membuat usaha UMKM di bidang pertanian satu ini meningkat tajam. Permintaan akan sayuran organik pun semakin tinggi.

Sayuran organik jauh lebih sehat karena ditanam di media tanah tanpa menggunakan pupuk kimia dan bahan kimiawi lainnya. Walau harganya lebih mahal, banyak orang yang mencarinya sehingga membuat usaha ini sangat menjanjikan.

Saat ini, bisnis tanaman hias menjadi primadona. Bahkan, bisa dibilang jadi bisnis yang terkuat di era pandemi. Banyak orang yang berbondong-bondong berganti profesi menjadi penjual tanaman hias dadakan karena melihat tingginya minat masyarakat terhadap tanaman hias.

Ya, selama pandemi, berkebun memang menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan. Tak heran kalau permintaan tanaman hias menjadi meningkat.

Untuk menjalani usaha UMKM di bidang pertanian satu ini juga tidak membutuhkan modal besar. Meski begitu, penting untuk mencari tahu jenis tanaman hias yang paling banyak diminati, serta mempelajari teknik perawatannya.

Sayur hidroponik

Selain sayur organik, sayur hidroponik juga ramai diburu pegiat pola hidup sehat. Pasalnya, sayur hidroponik dikenal jauh lebih sehat dan bersih karena ditanam dengan media air yang mengandung mineral. Oleh karenanya, usaha UMKM di bidang pertanian ini patut dipertimbangkan.

Setelah mengetahui contoh usaha UMKM di bidang pertanian, kini saatnya  petani memikirkan strategi pemasaran yang akan dilakukan.

UMKM Pertanian BRI Sorong

Ibu Tukinem (53) petani  pemimjam modal  dari Kreditur BRI Unit Aimas  Sorong Papua Barat  keluar dari keterpurukan ekonomi.  Akibat hantaman pandemi covid 19.

Tukinem kepada menjelaskan ia adalah petani di Aimas kabupaten Sorong Papua Barat sejak lama.

Sebelum kenal kredit UMKM Pertanian BRI Unit Aimas Sorong, Ibu Tukinem sudah bertani menanam berbagai buah dan sayuran.

“Namun hasil yang didapat masih kurang. Tidak sama dengan hasil pendapatan yang saya peroleh setelah menjadi nasabah BRI Unit Aimas Sorong,” kata Ibu Tukinem kepada   -  di Aimas Sorong Rabu ( 11/1/2023).

Baca Juga: BRI Dana Reksa Sekuritas Pendorong Pertumbuhan Ekosistem Perusahaan ke Depan

Apalagi, lanjutnya  setelah berakhirnya pandemi covid 19 di Sorong petani butuh modal kerja.

BRI Unit Aimas Sorong memang pandai membaca peluang bisnis.

 Buktinya ketika sejumlah lembaga keuangan melirik bidang lain. Justru UMKM Pertanian dijadikan BRI sebagai salah satu andalan pemasukan dari aspek kredit pelaku ekonomi rakyat.

BRI ternyata dapat mempertemukan pelaku ekonomi pangan lokal dengan market. Sehingga terjalin kerja sama saling menguntungkan.

Seperti Ibu Tukinem yang kini pemasukannya dari hasil pertanian pangan lokal tak mengenal kata putus.

Meski  baru keluar  dari ancaman  pandemi  covid 19 dua tahun lalu hingga tahun 2022 ini. Penghasilannya dari sektor ini tetap lancar bahkan meningkat.

Institusi lembaga keuangan ini, BRI jelas membuka jalan bagi penguatan permodalan untuk UMKM.

 Ibu Tukinem, salah satu penggerak UMKM Pertanian.  Yang diharapkan memunculkan kreatifitas dan inovasi UMKM Pangan Lokal yang dapat dicontoh petani lain di tanah air.

Potensi Pertanian Besar jika Dikelola  dengan Baik
Potensi Pertanian Besar jika Dikelola dengan Baik (Istimewa)


Keberhasilan Ibu Tukinem memberi dampak positif dalam pengembangan pangan lokal. Dan memperluas jaringan bisnis  ini.  Yang  tentunya mendukung gerakan diversifikasi pangan di kabupaten Sorong, Papua Barat.

Terkait penguatan jejaring pemasaran bagi produksi tanaman pangan. Ibu Tukinem, menjelaskan, memang diperlukan jejaring  bagi produk pangan lokal seperti sayur dan kacangan.

Antara lain, lanjut Bu Tukinem, untuk meningkatkan pangan lokal yang berdaya saing.

Mungkin tujuan Bu Tukinem ini adalah perlunya kolaborasi di antara UMKM di kabupaten Sorong untuk membangun chanelling distribusi sendiri.

Maksud Bu Tukinem ini dapat dipahami sebagai upaya untuk menggandeng pihak-pihak terkait di kabupaten Sorong. Agar  produk pangan lokal terangkat ke dunia luar.

Baca Juga: BRI Manfaatkan Pasar Bisnis Microfinance Bantu Warga Kecil 2023

Menurut Bu Tukinem, tak masalah bagi hasil produksi pertaniannya. Karena  lokasi usaha pertaniannya berada di pusat kota Aimas. Atau tepatnya di belakang Kampus Unimuda.

Sehingga hasil perkebunannya dibeli langsung di tempat oleh pedagang dua pasar tradisonal terbesar di Sorong. Yaitu Pasar Central Remu dan Pasar Boswezen Rufei.

“Kalau hasil produksi pertanian saya setiap panen diburu pengusaha sayur mayur dari dua Pasar Tradisional terbesar di kota dan kabupaten Sorong. Jadi saya tak pernah merugi akibat usaha di bidang pertanian khususnya tanaman holtikultura ini,” katanya.

Luas tanah yang diolah  perempuan  tani ini  untuk usaha Pertanian tanaman holtikultura hampir 6,5 hektare (ha). Usaha perkebunannya ada di dua lokasi.

Ia menggunakan sistem mengelola tanaman yang tergolong canggih.

“Jadi anakan tanaman baru saya sisipkan di antara tanaman yang akan dipanen. Seperti tomat dan sayuran lainnya, sehingga begitu panen langsung pemeliharaan dilanjutkan ke regenerasi tanaman berikutnya," katanya.

Ia menyebut pihaknya tak menggunakan karyawan karena  anak-anaknya membantu pekerjaan mengolah lahan pertaniannya itu.

Bu Tukinem, mengaku ia tak pernah menunggak cicilan pembayaran kredit di BRI Unit Aimas.

Pinjaman pertama dari BRI Rp25 juta. Dan pinjaman kedua bahkan ketiga masing-masing Rp50 juta.  Semuanya dicicil pengembalian-nya tanpa masalah.

Ia menuturkan, bagaimana bisa menunggak.  Sementara uang tabungannya  masih ada di BRI Unit Aimas dari hasil kontrakan rumah-rumah kosnya.

Kemudian sewa wifi apalagi sekali panen hasil sayuran dan kacang-kacangan sudah melampaui pinjaman bank, demikian Bu Tukinem.

Sementara itu, Sekda kabupaten Sorong,  Japsenang, menjelaskan di daerahnya kini mulai melirik usaha pertanian tanaman pangan.

Baca Juga: Lukas Enembe Ditangkap KPK di Jayapura langsung diterbangkan ke Jakarta

Dikatakan  pihaknya  berupaya perilaku usaha pangan lokal  menyasar kaum milenial dengan sajian yang modern dan menarik.

Produk pangan lokal perlu diolah sedemikian rupa. Sehingga digemari kamu milenial yang kian bertambah di kabupaten Sorong saat ini.

Nah terkait pemasarannya disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Sekda Japsenang mengimbau semua unsur pemerintah maupun swasta memberikan motivasi kepada masyarakat khusus petani.

" Tujuannya untuk memberdayakan tanaman pangan lokal. Ini penting karena lahan pertanian di kabupaten Sorong cukup luas untuk perkembangan usaha UMKM tanaman pangan ini," ujar Japsenang. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat