unescoworldheritagesites.com

Kemensos Bantu Ibu Tangguh Urus 4 Anak Seorang Diri, Begitu Sang Suami Alami Gangguan Jiwa - News

Kemensos bantu ibu tangguh Agata (41) berupa penambahan barang-barang dagangan.

 
 
: Kementerian Sosial (Kemensos) respon cepat seorang ibu, yang berjuang sendiri mengurus 4 anaknya. Kisahnya viral di media, karena harus berjibaku ketika sang suami alami gangguan jiwa.
 
Perempuan tangguh, yang memperoleh bantuan Kemensos ini, adalah Agata Ladang (41). Dia jalani hidup dengan penuh tantangan itu selama 6 tahun terakhir. 

Sampai akhirnya, Agata  memperoleh bantuan Kemensos. Semula, kesulitan ekonomi membuat suami Agata, KH (40) mengalami tekanan kejiwaan, bahkan sempat mencoba bunuh diri. 
 
 
KH berhasil diselamatkan, namun sejak itu dia mengalami halusinasi dan terindikasi gangguan jiwa. Hidup harus terus berjalan. Agata pun berjuang sendiri membesarkan  4 anaknya dengan berjualan sayuran di Pasar Borong, Kecamatan Borong,  Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). 
 
Dengan  pendapatan Rp500 ribu per bulan, perempuan 4 anak ini harus merogoh kocek Rp2 juta per tahun, guna sewa lapak tempatnya berdagang.
 
Padahal,  dia juga harus membiayai sekolah keempat anaknya. Yang saat ini berada di jenjang SMA kelas 11, SD kelas 6 dan 5, serta TK. Tentu, hal ini sangat menyulitkannya. 
 
 
Berdasarkan hasil asesmen, Kemensos angsung berkoordinasi dengan Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose Ruteng, untuk merujuk KH yang telah 6 tahun dipasung. Keluarga terpaksa memasung karena kondisinya yang agresif dan membahayakan orang lain.
 
Namun, karena Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose Ruteng sudah penuh, untuk sementara KH dirawat di rumah. Dengan memberikan obat secara rutin selama 30 hari ke depan dan dipantau oleh pemerintah setempat. 
 
Obat ini berfungsi untuk menurunkan agresifitas. Sembari menunggu ketersediaan tempat di panti.
 
"Kemensos memastikan keluarga Agata tidak mengalami guncangan ekonomi berkepanjangan. Yang akan berdampak pada munculnya permasalahan baru lagi,"  tutur Plt Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos Nursyamsu, di Manggarai Timur, NTT, Minggu (12/2/2023). 
 
 
Hal-hal seperti kebutuhan dasar, lanjut dia, dipastikan pemenuhannya, di antaranya kebutuhan pangan keluarga, pendidikan dan kesehatan. Sehingga, menjadi penting agar keluarga memperoleh bantuan PKH  dan  BPNT. 
 
Nursyamsu mengemukakan, perlu juga mengakseskan pada bantuan kesehatan. Seperti dukungan BPJS, serta bantuan dukungan pendidikan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP). 
 
Pihaknya juga tentu akan memberi dukungan kewirausahaan. Untuk memastikan meningkatnya jumlah penghasilan.
 
Saat ini, Kemensos telah memastikan kebutuhan dasar KH terpenuhi dengan memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Bantuan itu berupa beras, telor, minyak goreng, mie telor hingga sabun.
 
 
Melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos dan Sentra Efata Kupang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos melakukan pendampingan kepada keluarga. Pihak Kemensos bersama keluarga telah melakukan pembebasan pasung terhadap KH.
 
Kemensos  juga memberikan pemberdayaan ekonomi kepada Agata (41), dengan menambah variasi produk dagangan. Barang itu di antaranya beras, minyak goreng, mie telor, telor, kopi biji, kacang brenabon, kacang hijau, bawang merah, garam halus dan garam kasar yang siap dijual di lapaknya.
 
Pemenuhan kebutuhan anak pun dilakukan dengan pemberian bantuan ATENSI. Berupa perlengkapan sekolah seperti tas sekolah, sepatu sekolah, seragam sekolah, buku tulis dan alat tulis untuk ke empat anaknya.
 
 
Ke depan, Kemensos akan terus mendampingi keluarga Agata. Kemensos akan berupaya membawa KH ke RSJ di Kupang. Setelah membaik, Kemensos akan memberi dukungan residensial di Sentra Efata Kupang, juga akan diberikan dukungan pemenuhan kebutuhan dasar dan dukungan kewirausahaan bagi keluarga.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat