SURABAYA: Proses pencarian pendaki Gunung Semeru, Saidin ((20) yang dilaporkan meninggal sejak Jumat (28/9/2018) masih terus dilakukan. Tapi hingga Minggu (7/10/2018), jazad pendaki asal Brebes Jateng yang dilaporkan oleh teman sesama pendaki itu, tak kunjung ditemukan.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, pencarian kali ini sudah memasuki hari ketiga dan dimulai sejak pukul 07.00 Wib. "Pencarian sampai pukul 16.10 WIB tapi belum membuahkan hasil," ujarnya, Minggu (7/10/2018).
Korban dilaporkan terjatuh dari pohon dan tewas, oleh teman sesama pendaki, Affan Abdullah (21) warga Kabupaten Jember. Saat kejadian, korban memang mendaki berdua saja dengan Affan yang sama-sama sedang menimba ilmu di sebuah pondok pesantren di Jombang Jawa Timur.
Kedua pendaki itu tidak melewati jalur resmi melalui pintu masuk Ranupani. Sehingga korban tidak memiliki tiket masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Gunung Semeru.
Berdasarkan keterangan Affan, mereka tiba di Dusun Tawonsongo pada Selasa (25/9/2018) sekitar pukul 19.00 WIB. Keduanya melanjutkan perjalanan menuju Puncak Semeru hanya dengan mengandalkan google maps.
Ironisnya, setelah menempuh perjalanan perjalanan selama tiga hari, ponsel yang mereka andalkan untuk membuka google map itu mengalami lowbat. Mereka yang sudah tidak tahu rute lagi itu, akhirnya memutuskan untuk pulang.
Di tengah perjalanan, pada Jumat (28/9/2018) korban memanjat pohon untuk mencari arah jalan kembali. Naas korban terpeleset dan terjatuh dari atas pohon.
Affan sempat menunggu korban yang akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya keesokkan harinya, Sabtu (29/9/2018) Affan melanjutkan perjalanan untuk mencari pertolongan, tapi malah tersesat di tengah hutan.
Beruntung pada Kamis (4/10/2018), korban yang dalam kondisi shock itu ditemukan oleh warga setempat, Sigit yang warga Dusun Tawonsongo. Selanjutnya, Sigit melaporkan kasus yang dialami Affan itu ke polsek setempat.***