unescoworldheritagesites.com

Dari 101 Anak Hilang, 7 Anak Sudah Dipertemukan Keluarganya - News

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto (kanan). (foto,ist)

JAKARTA: Sebanyak 101 anak korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) terpisah dari keluarganya. Dari jumlah itu, Kementerian Sosial (Kemensos) baru berhasil mempertemukan tujuh anak yang terpisah.

“Sebanyak tujuh orang dari mereka sudah bertemu langsung dengan orangtua atau keluarganya. Kebanyakan mereka berusia di bawah 10 tahun,” kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto, di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Untuk sementara, terangnya, data ini masih mencakup wilayah Sulawesi Tengah, belum mengindentifikasi anak-anak di luar wilayah itu. Seperti konsentrasi para penyintas gempa dan tsunami Palu-Sigi-Donggala di Makassar.

Untuk anak-anak yang belum bertemu dengan orangtua atau keluarganya, Edi menyatakan, tim Kemensos dan jaringan mitranya masih terus menelusuri keberadaan kerabat terdekatnya.

Di tempat terpisah, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Nahar menyatakan, anak-anak yang terpisah dari keluarganya ini rentan dengan berbagai macam ancaman. “Oleh karena itu, penting memastikan mereka segera dikembalikan kepada keluarga bila memang mereka terpisah,” ujarnya.

Untuk itu, Kemensos mengambil langkah-langkah aktif dan proaktif. Pertama, tim Kemensos dan jaringan mitra terus bergerak mendeteksi setiap infiormasi terkait anak yang terpisah dengan orangtuanya. Dijelaskannya, tim juga menyebarkan informasi anak hilang secara hati-hati, melalui berbagai saluran, apakah media sosial, poster di lokasi yang mudah dijangkau, pesan berantai, dan sebagainya.

Kedua, Menteri Sosial (Mensos) menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Kemensos meminta agar aparatur daerah bergerak mengecek sejauh mana anak-anak korban bencana tersebut aman bersama orangtuanya.

“Di dalam surat ini sudah dicantumkan berbagai kontak yang bisa dihubungi, termasuk _call center_ 1500771. Di titik-titik tertentu sudah dipasang nama-nama dan nomer kontak relawan kita, kemana, dan dimana bisa dihubungi. Selain itu bisa juga mengontak dinas sosial setempat, atau ke kepolisian nanti kita bantu tangani,” papar Nahar.

Tim dari Kemensos dan mitra di bidang perlindungan anak terus bergerak membuka pintu bagi masyarakat, yang merasa belum bertemu dengan anaknya. Atau ada masyarakat yang kebetulan menemukan anak. Agar bisa menyampaikan kepada posko perlindungan anak terdekat.

“Sejauh ini, kami baru mengidentifikasi 101 anak tersebut. Masyarakat bisa melaporkan bila kehilangan anak, atau menemukan anak hilang. Kami tentu akan mendalami bila ada laporan,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat