unescoworldheritagesites.com

Tingkatkan Kualitas Obat Tradisional, LIPI Resmikan Fasilitas CPOTB - News

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko,  melakukan penggintingan pita tanda diresmikannya Gedung CPOTB  (foto,ones)

JAKARTA: Dalam upaya menjamin mutu produk para produsrn jamu atau obat tradisional. Agar pembuatannya bisa dilakukan sesuai standar yang ditetapkan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membangun gedung fasilitas pengembangan obat tradisional dengan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya pada saat peresmian Gedung CPOTB, di kompleks Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/11/2018) menyatakan, tingginya jumlah konsumen obat tradisional dan jamu menuntut produsen obat tradisional harus mampu menjamin mutu produknya. Untuk itu, pembuatannya harus dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dikemukakannya, CPOTB selain menjadi standar pemjaminan mutu produk obat tradisional, juga untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan mutu. Di sisi lain, dikatakannya pembangunan industri obat tradisional diarahkan untuk mampu menghasilkan produk obat tradisional yang berkualitas.

Sehingga, dapat bersaing dengan produk impor di dalam negeri dan bersaing di pasar global. “Untuk mendukung pengembangan industri obat tradisional. Untuk itulah, kami membangun fasilitas pengembangan obat tradisonal," ujarnya.

Guna menerapkan berbagai standar yang dapat memenuhi regulasi dan standar keamanan proses dan produk. Dia mmenjelaskan, fasilitas CPOTB LIPI didukung oleh Air Handling Unit, sarana utilitas produksi, peralatan dan fasilitas karakterisasi bahan aktif, unit pengolahan limbah, serta unit produksi skala laboratorium dan pilot project.

“Fasilitas ini diharapkan dapat melindungi masyarakat sebagai konsumen obat tradisional, untuk mendapatkan produk yang sesuai syarat mutu, “ ujarnya.

Di bagian lain, Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono menjelaskan, pengembangan fasilitas CPOTB dan pendukungnya diharapkan secara langsung dapat mempercepat proses hilirisasi hasil penelitian di bidang farmasi, khususnya obat tradisional.

“Manfaat dibangunnya fasilitas ini yakni menyiapkan industri obat tradisional, agar dapat bersaing di pasar global, melalui skema kerja sama dengan lembaga litbang yang telah memiliki fasilitas CPOTB,” jelasnya.

Manfaat fasilitas CPOTB ini, lanjutnya, juga untuk menjamin keamanan dan konsistensi mutu produk obat tradisional yang dihasilkan. Seperti terhindar dari kontaminasi silang, pencampurbauran bahan dan produk, dan kemampuan telusur.

“Fasilitas ini diharapkan juga mampu melindungi produk jamu lokal dari gempuran produk luar negeri terutama yang ilegal dan menjaga nilai ekonomis produk,” terang Agus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat