unescoworldheritagesites.com

INKA Kebut Pekerjaan Kereta LRT Jabodetabek - News

Kereta LRT Jabodetabek

MADIUN: PT Industri Kereta Api (INKA) Persero mengebut pekerjaan rangkaian kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek). Percepatan itu dilakukan setelah Badan Pengkajian Dan Penwrapan Tekologi (BPPT) merampungkan audit teknologi.

PT INKA menargetkan, LRT Jabodebek bertenaga listrik ini rencananya siap dikirim dan mengisi jalur rel yang ada Juni 2019 kalau prasarana di Jakarta siap. Saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) LRT buatan PT INKA ini pun mencapai lebih dari 50 persen.

Direktur Pusat Teknologi Industri Permesinan BPPT yang juga Kepala Program LRT Jabodebek, Barman Tambunan mengatakan, terkait uji dan audit teknologi, BPPT melakukannya sejak Maret 2018-Januari 2019.

Rangkaian audit teknologi ini, lanjutnya, meliputi uji struktur car body atau badan kereta, uji simulasi untuk menentukan kelayakan PT INKA memproduksiny serta uji teknologi lainnya.

"BPPT lakukan audit teknologi karena kita ingin lihat PT INKA sanggup menjadi produsen kereta api, LRT dan kereta api lainnya," kata Barman di sela-sela kunjungan media ke pabrik PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1/2019).

Barman menambahkan, PT INKA kini mampu buat desain dan lainnya. Walaupun dalam pabrikasi masih memerlukan kerja sama dengan pihak lain.

TKDN untuk kereta api mencapai 60 persen. Sedangkan LRT sekitar 50 persen. Salah satu komponen yang masih impor adalah propulsi.

Ke depan BPPT mendorong agar PT Pindad mampu membuat propulsi. Sehingga nantinya tercipta industri kereta api terintegrasi. Untuk LRT, row material yakni aluminium masih impor. "Kita berharap dengan peningkatan kebutuhan pembangunan LRT, aluminium bisa dibuat di Indonesia," ucapnya seperti diberitakan Antara.

Saat ini, sudah ada perusahaan yang membuat aluminium panel tapi ukurannya belum sesuai dengan kebutuhan. LRT memang menggunakan aluminium karena jenis kereta ringan dengan rel melayang.

Berbeda dengan kereta api biasa yang lebih berat. Project Manager LRT PT INKA, Panji Sulaksono mengungkapkan, LRT pertama yang dibuat INKA adalah LRT Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang masih mengandalkan masinis.

Nantinya, LRT Jabodebek dirancang bisa otomatis tanpa masinis, meski dalam operasionalnya saat-saat tertentu tetap menggunakan masinis.

LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT INKA mencapai 186 kereta set atau 31 trainset dimana satu trainsetterdiri dari 6 kereta atau gerbong.

"Kami kontrak pengadaan sarana LRT dimulai 18 Januari 2018 dengan 31 trainset. Sudah satu tahun berjalan sekarang sudah tahap produksi," ucapnya. Dalam 15 bulan pertama dari tanda tangan kontrak dengan PT KAI pihaknya bisa menyiapkan sarana ini paling tidak untuk uji statik internal secara rutin hingga nantinya beroperasi.

Barman menyebut ujicoba LRT ini sebelum beroperasi akan dilakukan 19 September 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat