SEMARANG: Jawa Tengah memiliki obsesi tinggi dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata andalan. Salah satunya, adalah tekad "menyulap" Candi Borobudur di Kabupaten Magelang sebagai Bali Baru yang patut diburu kaum pelancong.
"Candi yang begitu melegenda ini, ditunjuk sebagai destinasi prioritas dari program Bali baru, dimana kelak diharapkan dapat menggaet 2 juta orang wisatawan mancanegara setiap tahunnya," kata Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinporapar Jateng, Prambudi, dalam diskusi yang dihelat Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT) bertema "Menyulap Borobudur Jadi Bali Baru” di Semarang, Rabu (31/7/2019).
Ia menyebut, Jawa Tengah sejatinya sudah sangat komplet destinasi wisatanya. Baik destinasi wisata alam sampai buatan hingga wisata budaya. Candi Borobudur sendiri masuk dalam Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) dari pemerintah pusat, untuk menarik wisatawan mancanegara sebanyak-banyaknya pada tahun 2020.
Untuk bisa memenuhi target yang ditetapkan, lanjut Prambudi, pemerintah pusat pun menjadikan Candi Borobudur sebagai Bali Baru di Jateng. Karenanya, perlu banyak tangan ikut menanganinya. Bukan hanya pemerintah, namun juga swasta dan masyarakat sekitar.
"Apalagi Candi Borobudur mudah di akses dari berbagai penjuru. Akses jalan tol juga sudah dibuka sejak Lebaran lalu. Kondisi ini membuat kami optimistis," tuturnya.
Prambudi mengemukakan, hingga 2018 lalu angka kunjungan wisatawan mancanegara tercatat 677.168 orang atau menurun dibanding 2017 yang mencatatkan wisman 781.107 orang. Sementara sampai akhir 2020 diharapkan kunjungan wisman tercapai 1,2 juta orang.
Di sisi lain, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otoritas Borobudur Kementerian Pariwisata, Agustin Peranginangin, mengatakan pembangunan infrastruktur yang ada sekarang diharapkan mampu mengatrol jumlah wisatawan ke Candi Borobudur.
Kementerian Pariwisata, juga akan gencar mendorong sejumlah event wisata di Candi Borobudur demi menarik minat kaum wisatawan.
"Kemenpar akan terus menggalakkan fam trip untuk Borobudur dan sekitarnya di Jawa Tengah serta Yogyakarta. Kami promosikan ke negara-negara yang sesuai dengan karakteristik kita. Semoga langkah ini bisa memercepat program Bali Baru," kata Agustin.***