JAKARTA: Badan Musyawarah (Bamus) Betawi siap menjadi garda terdepan pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Termasuk sastra lisannya.
"Pelestarian dan pengembangan Budaya Betawi tentu akan melibatkan semua unsur Betawi. Namun nantinya kita berharap Bamus Betawi yang akan menjadi pelopor pelestarian budaya Betawi," kata Sekjen Bamus Betawi Syarif Hidayatuloh di sela-sela acara Festival Kesenian Tradisional bertema 'Memaknai Sastra Lisan Pada Kesenian Tradisional, di Taman Ismail Mazuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
Lebih lanjut Syarif mengatakan, pihaknya akan melakukan pemetaan dan mengundang unsur-unsur Betawi yang potensial untuk mendukung langkah tersebut.
"Bahwa itu bukan hanya pelestarian namun juga pengembangan. Untuk mewujudkan hal itu kita akan melakukan pemetaan secara menyeluruh potensi unsur-unsur Betawi," ujarnya.
Selain itu, kata Syarif, dalam melestarikan budaya Betawi terkait sastra lisan Betawi Bamus siap mengundang seluruh tokoh-tokoh sastra Betawi.
Hal itu agar Bahasa Betawi diusahakan menjadi bahasa resmi di momen-momen penting. "Sastra Betawi ibarat berkembang sebagaimana sastra lainnya, dipacu kretivitasnya seperti sastra dari suku-suku dan bahasa lain. Bahkan kita juga akan upayakan Bahasa Betawi menjadi bahasa yang harus digunakan dalam acara-acara penting di pemerintahan dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian budaya," tuturnya lagi.
Event yang difasilitasi Kementrian Pariwisata dan Dinas Pariwisata & Budaya DKI tersebut juga ditampilkan budaya dan sastra dari daerah lain diantaranya Jawa Barat.