unescoworldheritagesites.com

Direktur PP IPTEK : Kampium Pemenang Kompetisi Roket Air Nasional Perlu Dukungan Stakeholder Juarai Event Internasional - News

Direktur PP-IPTEK, Kemenristekdikti M. Syachrial Annas menyerahkan plakat dan tropi Juara I Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2019 kepada Nuti Nawati Nur siswi SMAIT Darul Hijrah Putri, Banjar Baru Kalsel

JAKARTA: Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti RI) menetapkan enam pemenang Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2019 setelah pada hari kedua kompetisi, Minggu (29/9/2019) merampungkan sesi peluncuran roket air di Lapangan Rotunda Universitas Indonesia (UI) Depok.

KRAN 2019 dihelat sebagai rangkaian seleksi untuk mengikuti kegiatan “International Water Rocket Competition” (IWRC) yang akan dilangsungkan pada 22-25 November 2019 di Jepang.

Direktur PP IPTEK Kemenristekdikti, M. Syachrial Annas mengatakan KRAN menjadi langkah akhir menuju Kompetisi Roket Air Internasional yang akan diselenggarakan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dalam kegiatan Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF). 

“Enam pemenang KRAN 2019 berkesempatan untuk menjadi delegasi Indonesia dalam ajang International Water Rocket Competition yang akan diselenggarakan di Jepang pada 22-25 November 2019, mendatang.

"Dari enam peserta, Kemenristek Dikti hanya membiayai satu orang peserta, karena keterbatasan anggaran dan kondisi itupun berebut,” kata Syachrial kepada pers di sela-sela demonstrasi peluncuran roket air besutan peserta, di Lapangan Rotunda, UI Depok, Minggu (29/9/2019).

Menurut Sachrial, Indonesia pertama kali menyelenggarakan kompetisi roket air pada tahun 2006, sekaligus PP-IPTEK menjadi tuan rumah Kompetisi Roket Air Internasional (KRAI) dengan acara bertajuk 2nd Water Rocket Fun International bekerja sama dengan JAXA dan LAPAN.

“Pada tahun 2017 bahkan kita pernah menjuarai ajang internasional tersebut, kita juara ke dua waktu itu peserta asal Jawa Tengah, ” tuturnya.

Sachrial menyebut, selain kegiatan KRAN digelar di UI, tidak menutup kemungkinan kompetisi berikutnya akan dilakukan di perguruan tinggi lainnya.

“Universitas Sriwijaya Palembang sudah mendaftar, bahkan untuk lebih memperkenalkan saint center kepada masyarakat luas, bisa saja dilakukan ditempat terbuka seperti Monas,” ungkapnya. 

Direktur Sachrial berharap kerjasama dengan para stakeholder, seperti perguruan tinggi, kepala dinas adalah hal yang positif dan perlu dilakukan, agar semangat siswa mengenal science dapat tumbuh dan berkembang secara pesat. 

“Dengan para siswa SD misalnya kita sudah melakukan kerjasama, kita buat proposalnya dan mungkin sedang dikaji, karena siswa-siswa SD, SMP,bSMA di DKI Jakarta tidak bisa memakai dana operasional pendidikan, sehingga nanti diharapkan dengan kerjasama tersebut para siswa dapat beramai-ramai melakukan kunjungan ke PP IPTEK,”jelas Syachrial.

Go Internasional

Sementara itu Kampium pertama KRAN 2019, Nuti Nawati Nur (16) , dari SMA Darul Hijrah Putri, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, usai pemberian hadiah mengatakan, bahwa dirinya merasa bangga dapat memenangi kompetisi nasional dan mempersembahkan tropi tertinggi dari PP IPTEK kepada SMA berbasis pesantren di daerah tersebut dan antusias untuk mengikuti ajang lomba selanjutnya di negeri Sakura, yakni ” International Water Rocket Competition”(IWRC) yang akan dilangsungkan pada 22-25 November 2019.

“Saya bersyukur meraih juara pertama ini, dan saya berharap dapat menjuarai kompetisi tingkat internasional, dan saya akan berlatih lebih giat lagi,” kata Nuty penuh semangat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat