YOGYAKARTA: Perayaan Sekaten (Sekatenan) di Alun-alun Utara Yogyakarta, selama ini selalu diidentikkan dengan kemeriahan pasar malam. Namun pihak Keraton Yogyakarta, kini memutuskan untuk menghapus keberadaan pasar malam dalam perayaan Sekaten.
Pihak Keraton Yogyakarta menilai, esensi perayaan Sekaten sebagai wujud perayaan maulud Nabi Muhammad SAW telah hilang dan tertutup gemerlap pasar malam.
"Karena itu, perayaan Sekaten harus dikembalikan sebagaimana gamelan, pengajian hingga gerebek maulud. Bukan hingar-bingar pasar malam," kata wakil ketua Pameran Sekaten 2019 Keraton Yogyakarta, GKR Bendhoro, Kamis (3/9/2019).
Disebutkan, pihak Keraton mengeluarkan keputusan melarang penggunaan Alun-Alun Utara sebagai lokasi pasar malam. Mengingat pasar malam bukan bagian dari tradisi Sekaten.
Hal serupa diungakp Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Kridomardowo, KPH Notonegoro. Menurutnya, keputusan menolak penggunaan Alun-Alun Utara sebagai tempat pasar malam sesuai arahan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Keputusan itu sudah melalui pertimbangan matang sehingga esensi Sekaten bisa kembali ke tujuan awal.***