JAKARTA: Warga Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Wati mengeluhkan kelakuan sopir (pramudi) Jaklingko yang tidak mau berhenti mengangkut penumpang pada saat pagi hari.
Padahal masyarakat sangat membutuhkan layanan armada itu. "Kita sering kesel dengan sopir Jaklingko yang nggak mau berhenti. Ngebut saja. Padahal kita sangat membutuhkan jasanya," ujar Wati mengeluhkan kelakuan oknum sopir Jaklingko saat menyampaikan aspirasi kepada Wakil Ketua Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD DKI, H Taufik Azhar pada acara reses di rumahnya Jalan Batu Ampar II, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2019).
Taufik Azhar mengatakan, sopir Jaklingko tidak boleh menolak masyarakat yang akan menggunakan jasanya.
"Sopir Jaklingko yang begitu bisa kena peringatan keras. Karena Standar Operasional Prosedur (SOP) harus mengangkut penumpang, tidak boleh ngebut karena tidak nguber setoran. Saya catat keluhan ibu Wati untuk disampaikan ke PT Transjakarta, pengelola Jaklingko," ujar Taufik.
Para sopir Jaklingko sekarang lebih enak, dikasih gaji di atas Upah Minimal Propinsi (UMP) bekerja hanya 8 jam saja.
"Mereka sekarang sudah lebih enak.Penghasilan pasti.Jadi tidak ada alasan untuk tidak memberikan pelayanan yang terbaik," kata Taufik.
Prinsipnya kata Taufik, kita harus mensukseskan program unggulan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno pada kampanye Pilkada 2017.
Transportasi di Jakarta harus terintegrasi seluruh moda. Reses ketiga dihadiri pulahan warga, ketua RT, Ketua RW, Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK), karang taruna dan ibu-ibu kader jumantik. Terkait layanan Jaklingko. Targetnya mencapai 8000 armada sampai 2024.
"Saat ini baru 1600 unit. Separuhnya Jaklingko itu dati KWK," kata Taufik yang juga Ketua KWK Jakarta Timur ini.
Reses dilaksanakan di halaman rumahnya, sengaja untuk mendekatkan diri antara anggota DPRD dengan konstituen pemilihnya. Taufik juga menjelaskan ada banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) dan belasan BUMD yang menjadi mitra kerja Komisi B. Tetapi Ketua DPD II Partai Golkar Jakarta Timur ini hanya menyampaikan tugas pokok dan fungsi (tupoksi-nya) terkait masalah yang dihadapi masyarakat.
Seperti Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, dan Perum Pasar Jaya dan PT PAM Jaya. Dalam kesempatan itu, Taufik Azhar juga menyampaikan agar masyarakat memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) di Condet dan Pasar Rebo. Di BLK Condet ada pelatihan ketrampilan las ada las listrik, las karbit dan las dalam air.
"Program pelatihan las ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak muda. Mereka mengikuti pelatihan 3 bulan setelah lulus dapat sertifikat lalu mereka dibutuhkan oleh perusahaan"Mereka yang mau dapat uang saku per hari Rp100.000, kemudian dijamin dapat kerja, karena yang memiliki sertifikat peratihan, biasanya diprioritaskan," ucapnya.
Terkait program pembuat SIM A polos, SIM A umum, SIM.B 1 dan SIM.B, masyarakat diminta memanfaatkan program suku dinas Perhubungan. "Kami siap membantu dengan memberi surat rekomendasi agar bisa diterima saat ujian seleksi itu. sebab yang ikut pelatihan buar SIM banyak sekali," ucapnya. Para ketua RT menyampaikan aspirasinya, dan berharap bantuan dati Taufik Azhar unyuk membuat saluran air, penerangan Jalan Umum dan UKM binaan.