unescoworldheritagesites.com

Resto Kepala Manyung Bu Fat Penuhi Hasrat Warga Jaksel, Kini Hadir Di Cipete Raya - News

Banik Yoandanny, cucu mendiang Bu Fat yang juga Pemilik Resto Kepala Manyung Bu Fat Cempaka Putih dan Cipete

JAKARTA: Para penggila kuliner olahan Kepala Manyung Bu Fat tak perlu jauh-jauh harus pergi ke Kota Semarang untuk memanjakan lidah atau sekadar mengobati rasa kangen terhadap makanan khas warga Semarang dan Jawa Tengah, pada umumnya.

Membuka cabang di Jakarta, Generasi Ketiga Keluarga Bu Fat dari Semarang mampu menjaga warisan kuliner olahan Kepala Manyung yang digemari masyarakat lintas generasi dan suku ini.

Setelah Kepala Manyung Bu Fat cabang pertama di Ibukota lebih dulu kesohor, percisnya di Jalan Cempaka Putih Raya No. 19, Jakarta Pusat. Kini Generasi Ketiga Bu Fat telah membuka cabang barunya di Jalan Raya Cipete No 8 Jakarta Selatan.

Soal rasa tak perlu diragukan lagi. Warisan racikan rahasia bumbu olahan dari mendiang Bu Fat membuat Kepala Ikan Manyung Bu Fat sanggup dijaga dan dipertahankan pewarisnya, generasi ketiga yakni Banik Yoandanny dan suami tercinta Ahmad Dwiyanto hingga mampu digemari masyarakat dari lintas generasi, lintas usia, lintas strata, dan lintas wilayah.

Kendati ditangani Generasi Ketiga keluarga Bu Fat, namun otentifikasi rasa tetap menjadi nomor wahid dan terdepan yang tak akan mengecewakan konsumennya. Filosofi mendasar yang dipegang keluarga sukses penuh optimistis ini karena sangat meyakini, rasa yang otentik mampu menjadi magnet kuat memengaruhi selera pembelinya meski untuk memuaskan nafsu makan, para foodie harus rela untuk antri berdiri.

Maka jangan kaget jika melihat antrean panjang mereka waktu jam makan siang. Antrean panjang waktu jam makan siang, jadi pemandangan jamak terlihat pada sebuah meja saji di depan pintu masuk rumah makan keluarga ini.

Duet Banik dan Ahmad meyakini kuliner klangenan jika diolah otentik mampu menarik selera pembeli untuk antri menikmatinya.

Tidak terlalu sulit untuk menjangkau resto Kepala Manyung Bu Fat lantaran berada di lokasi strategis kawasan hang out dan kulineran Cipete, percis di pinggir jalan raya Cipete, Jakarta Selatan.

Konsep bangunannya pun sangat hommy dan nyaman untuk makan bersama sohib, kolega, dan keluarga.

Highlight kuliner berbahan ikan asap, dengan sajian utamanya Kepala Ikan Manyung dapat membuat tenggorokan naik turun. Cara mengolahnya juga unik. Ikan dan kepala ikan dikeringkan dengan diasap menggunakan tempurung kelapa selama 1,5 hingga 2 jam. Untuk bagian kepala, efek asap tidak akan mengeringkan bagian kepala yang diasap utuh, namun hanya mengeringkan bagian luar untuk mendapatkan efek smoky yang nikmat.

Selera siapa yang tak tergoda menyaksikan Kepala Manyung berkuah kuning dengan taburan cabai rawit utuh memikat untuk segera disantap?

Bagi foodie yang nggk begitu demen Ikan Manyung, Banik tetap kompromistis dengan menyajikan kuliner khas selera Jawa lainnya seperti garang asam ayam, cumi masak hitam, botok petai cina, bakwan jagung dan gimbal udang.

Sejak dibuka 1969, Kepala Manyung Bu Fat senantiasa mengundang rasa penasaran orang untuk mencoba. Flash back beberapa tahun lalu ketika pertama kali hadir di Jakarta, peminatnya tersegmen dari masyarakat Jawa dari generasi orang tua saja. Namun berkat kegigihan generasi ketiga keluarga Bu Fat, yang mempertahankan cita rasa otentik dengan menyesuaikan rasa untuk lintas generasi dan suku, olahan spesial ini sekarang populer di Jakarta.

Banik Yoandanny, cucu mendiang Bu Fat ini sukses memboyong Kepala Manyung Bu Fat diterima publik Ibukota.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat