DEPOK: Pembangunan fisik di lingkungan permukiman padat paling banyak disampaikan warga saat berdialog dengan Wakil Ketua DPRD Kota Depok H. Tajudin Tabri, Selasa (4/2/2020), di Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Walau hampir di semua wilayah memiliki jalan lingkungan yang sudah dicor semen, tuturnya, ternyata sebagian besar belum dilengkapi dengan saluran air yang memadai. Maka, ucapnya, tidak heran masih ada permukiman yang mudah tergenang air di saat musim hujan.
“Kalaupun ada, kondisinya sudah tidak memadai,” ujar Tajudin yang juga politisi Partai Golkar ini.
Sementara dana kelurahan sebanyak Rp 2,7 miliar, tuturnya, tidak seluruhnya dikucurkan untuk pembangunan fisik berupa saluran. “Sesuai juklak dan juknis pemerintah pusat, dari anggaran sebesar itu, hanya Rp 1 miliar untuk pembangunan fisik. Sisanya sebesar Rp 1,7 miliar untuk pembangunan non fisik,” ucapnya.
Padahal, ujarnya, jumlah RW di setiap kelurahan rata-rata 10 lebih. Sehingga, ucapnya, dana Rp 1 miliar kurang memadai untuk mewujudkan harapan warga.
Sebagai solusinya, kata Tajudin, jajaran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) bersama pemuka warga di setiap kelurahan agar berkoordinasi dengan para anggota DPRD di masing-masing daerah pemilihan.
“Melalui koordinasi tersebut, kekurangan anggaran bisa diatasi oleh dana aspirasi anggota dewan sebesar Rp 3 miliar,” ucapnya.
Dana aspirasi itu, tutur Tajudin yang bendahara Partai Golkar Kota Depok, bila disetujui Wali Kota Depok maka mulai cair pada tahun 2021 mendatang.***