unescoworldheritagesites.com

Wirausaha Baru Mendorong Munculnya Kegiatan Ekonomi Baru - News

Menaker Ida Fauziyah.(foto,ist)

JAKARTA: Melalui Wirausaha Baru Tenaga Kerja Mandiri (WBTKM) diharapkan mempu mencetak pengusaha ”pemula” dan mandiri. Sehingga, dapat mendorong munculnya kegiatan ekonomi baru, yang dapat memberikan nilai tambah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Demikian dituturkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, dalam sambutannya pada Rapat Kordinasi Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Ditjen Binapenta dan PKK 2020, di Jakarta, Selasa (3/3/2020) malam.

Dikemukakannya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mendorong masyarakat mengembangkan diri menjadi seorang enterpreneurship atau wirausahawan. Salah satu programnys berbasis pada kompetensi SDM, yakni dengan cara menciptakan WBTKM.

Menaker menjelaskan, program WBTKM memfasilitasi kaum muda yang memiliki minat berwirausaha dengan menyediakan teknologi. Untuk mendorong kreativitas kaum muda dalam rangka mendukung industri kreatif.

Selain itu, Kemnaker memberikan bantuan sarana usaha, agar pengetahuan yang diterima masyarakat dapat diimplementasi menjadi suatu produk berkualitas baik dan memiliki daya saing. "Diharapkan usaha rintisan binaan Kemnaker dapat menjadi pencipta lapangan kerja baru dan kekuatan perekonomian di daerah," katanya.

Menaker mengatakan, adanya belanja online yang makin meningkat membuat persaingan menjadi lebih terbuka dan adil. Bahkan saat ini, gerai tradisional tak mau ketinggalan dengan membuka toko online.

"Kami yakin akan semakin banyak angka wirausaha muda di Indonesia. Terbukti berbagai platform wirausaha online atau startup business hasil karya anak bangsa berkembang pesat dan berhasil menjadi unicorn perekonomian Indonesia," ungkapnya.

Fenomena tersebut, kata dia, mendorong pesatnya pertumbuhan wirausaha di Tanah Air. Rilis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengungkapkan rasio wirausaha tahun 2016 mencapai 3,1 persen, atau meningkat dari rasio sebelumnya 1,67 persen.

Artinya, rasio kewirausahaan Indonesia sudah melampui batas minimal rasio kewirausahaan sebuah negara, yakni 2 persen. “Dalam kurun waktu dua tahun dapat dicapai rasio kewirausahaan 3,1 persen dan diharapkan tahun depan naik menjadi 4 persen," kata Menaker.

Target itu akan tercapai, lanjutnya, dengan kerja sama semua pihak, pemerintah pusat, pemda, kampus dan mahasiswa, BUMN dan pihak lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat