unescoworldheritagesites.com

Sri Haryati Diprediksi Berpeluang Lolos Seleksi Sekda DKI - News

Pejabat Sekda Sri Haryati berpeluang menjadi DKI 3.

JAKARTA: Sebanyak 18 peserta seleksi terbuka untuk jabatan sekretaris daerah (Sekda) DKI Jakarta, lolos seleksi administrasi oleh Tim Panitia Seleksi (Pansel). 

Di antara ke-18 nama tersebut terdapat tiga wali kota, Pejabat Sekda DKI Jakarta Sri Haryati, dan pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI.  Ketiga wali kota tersebut adalah Wali kota Jakarta Selatan Marulah Matali, Wali kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Wali kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko. 

Pejabat eselon II yang lolos seleksi administrasi di antaranya Kepala BP BUMD Faisal Syafruddin, Kepala Dinas Sosial Firmansyah, Kepala Bappeda Edi Sumantri, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Achmad Firdaus, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Andri Yansyah.

  Menurut pengamat kebijakan publik Amir Hamzah, Rabu (21/10/2020), jika mengacu pada aturan serta tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Sekda, maka dari 18 peserta tersebut ada empat peserta yang berpeluang menjadi Sekda, yakni ketiga walikota dan Plt Sekda Sri Haryati. 

Sebab, jika mengacu pada aturan dan Tupoksi Sekda, maka figur yang dibutuhkan untuk menjadi Sekda adalah figur yang memiliki wawasan pemerintahan yang kuat, piawai dalam masalah strategi birokrasi, dan menguasai soal penyusunan anggaran karena Sekda juga merupakan ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah).

  "Ketiga persyaratan ini dimiliki para wali kota," kata Amir.  Sri Haryati juga berpeluang, menurut Amir, karena Sri yang saat ini juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta, menguasai masalah tata keuangan daerah. 

"Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhir, yang berdampak pada pemasukan daerah, hingga dua tahun ke depan kebijakan di pemerintahan daerah di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta, akan berubah. Karena itu, sesuatu yang urgen bagi DKI untuk memiliki Sekda yang kompeten dan sesuai kriteria," ucap Amir. 

Meski demikian ketua Budgeting Metropolitan Watch (BMW) ini mengatakan, karena sesuai PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil menetapkan bahwa seleksi hanya menghasilkan tiga nama untuk kemudian disodorkan kepada Presiden melalui Kemendagri untuk dipilih salah satunya, ia memprediksi nama salah satu walikota akan gugur, sehingga yang akan melenggang ke Istana Negara dan berpeluang menjadi Sekda hanya dua wali kota dan Plt Sekda Sri Haryati. 

Ketika ditanya wali kota mana yang akan gugur? Amir mengatakan, jika berpatokan pada senioritas, maka nama Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko yang akan terhempas.  

"Tapi kalau Pansel berpatokan pada kompetensi, skill dan lain-lain sebagaimana diatur dalam sistem merit, itu susah diprediksi jika ketiganya berada pada posisi yang setaraf," katanya. 

Seperti diketahui, jabatan Sekda DKI kosong karena pejabat yang sebelumnya mengisi jabatan tersebut, Saefulloh, meninggal dunia. 

Pemprov DKI lalu menerbitkan Penguman Nomor 5 Tahun 2020 tentang Seleksi Terbuka Sekretaris Daerah DKI Jakarta dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Tahun 2020 yang diterbitkan pada 1 Oktober 2020. Pendaftaran dibuka pada 1-15 Oktober 2020, dan hasil akhirnya akan diumumkan pada 23 November 2020. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat