unescoworldheritagesites.com

Wujudkan Anak Generasi Emas Indonesia, Caranya Disiplin Pola Hidup Bersih dan Sehat - News

 (Rutin berolahraga, salah satu cara hidup sehat.)

: Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016, lebih dari 3.000 remaja meninggal dunia setiap hari, dengan total mencapai 1,2 juta kematian remaja per tahun. Padahal kebanyakan dari penyebabnya sebenarnya dapat dicegah.

Dari  data WHO dapat diketahui bahwa ada beberapa penyebab kematian yang paling tinggi terjadi di usia remaja. Yang pertama adalah kecelakaan. Kecelakaan merupakan penyebab kematian remaja usia 10-19 tahun yang terbesar. Kejadian kecelakaan ini dua kali lipat lebih banyak terjadi pada remaja laki-laki. Jenis kecelakaannya adalah kecelakaan lalu lintas (transportasi).

“Misalnya tabrakan kendaraan atau kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki. Itulah mengapa pemerintah menetapkan usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah 17 tahun,” kata Milenial muda Lombok Rannya Agustyra K di Mataram, Senin (28/8/2023).

 

Baca Juga: SidoMuncul Bantu Anak Terduga Stunting, Irwan:Gotong Royong Bersama Siapkan Generasi Emas Saat Bonus Demografi

Bagi Rannya putri Almarhum anggota DPR RI Dapil Lombok ini menilai orangtua dan masyarakat secara umum punya peran yang sangat penting dalam mencegah kematian remaja karena kecelakaan. Salah satu caranya adalah menunggu sampai anak mendapatkan SIM baru diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor. Orangtua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya soal keselamatan lalu lintas.

 

Baca Juga:   5 Life Skill Penting untuk Capai Generasi Emas 2045  

Dari data yang sama, juga penyebab kedua kematian remaja adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah kondisi infeksi yang dialami pada organ sistem pernapasan bagian bawah seperti paru-paru , bronkus, dan trakea.

 

Baca Juga: Cerita Pertamina ke Pokja Jurnalis Otomotif Promedia: dari Isu Polusi Udara hingga Sponsor MotoGP

Berbagai macam infeksi saluran pernapasan bagian bawah pada remaja yakni, bronkitis, pneumonia, laryngotracheitis, dan tracheitis. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan merokok. WHO mencatat bahwa lebih dari setengah dari total kasus kematian anak dan remaja akibat pneumonia adalah akibat menghirup asap polusi dalam ruangan.

Selanjutnya penyakit diare. Diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri, infeksi parasit, atau bahkan keracunan. Diare juga sangat berkaitan dengan kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar sehingga kebersihan menjadi penting dalam pencegahan diare. Minum air mentah, minum produk susu yang tidak diproses melalui pasteurisasi, dan tidak menjaga kebersihan makanan juga meningkatkan risiko diare.

Diare memang kesannya sepele. Namun, bila tidak segera ditangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi serius yang akhirnya berujung pada kematian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat