: Kegiatan reses anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi mampu membuat wajah ratusan ibu-ibu yang tinggal di wilayah RT 004/ RW 011 Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur menjadi sumringah dan bahagia.
Disaat sebagian emak-emak dalam kondisi sulit karena harga sembako, sayur-sayuran, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya melambung tinggi, Adi Kurnia mampu menghibur, menyampaikan hal-hal yang membuat para kaum hawa dan sejumlah warga bapak-bapak gembira hatinya, muncul optimisme.
Politisi Gerindra dari dapil V Jakarta Timur ini menyampaikan hal terkait fungsinya sebagai dewan, wakil rakyat ( fungsi Legislasi, budgeting/ anggaran dan kontrol/pengawasan). Menghibur karena saat memberikan sambutan disisipkan banyolan-banyolan lucu, dan usai menyampaikan sambutan, Adi Kurnia memberikan sejumlah bantuan untuk kegiatan warga.
Baca Juga: Reses Anggota DPRD DKI Taufik Azhar, Warga Keluhkan Banyak Sopir Jaklingko Tak Mau Berhenti Layani Warga
Antara lain menyerahkan uang untuk membantu penanganan balita stunting (kondisi gagal tumbuh akibat gizi buruk 1000 hari kehidupan pertama).
"Saya serahkan uang ini untuk membantu penanganan balita yang mengalami stunting di RW ini. Mudah-mudahan bermanfaat, dan membantu Pak RW dalam menangani problem stunting ini," kata Adi Kurnia yang didampingi istri tercinta, mantan artis dangdut Melinda.
Adi juga menerima permintaan bantuan seragam grup rebana dan bantuan untuk kegiatan lansia.
Baca Juga: Dinas Perhubungan DKI Apresiasi DPRD DKI Yang Setujui Usulan Tarif Terintegrasi
Hadir dalam kegiatan reses anggota DPRD inip Wakil Camat Duren Sawit Sri Sundari dan Lurah Pondok Kopi Hardi.
Adi Kurnia Setiadi, mantan Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur ini menambahkan dirinya tetap istikhomah melaksanakan program bantuan kematian untuk keluarga tidak mampu sebesar Rp8 juta.
" Saya tetap konsisten memberikan bantuan Rp8 juta untuk dana kematian bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu. Ini menjadi kewajiban kita membantu agar keluarga yang meninggal dunia tidak mengalami kesulitan di saat berduka," katanya.
Bagaimana tidak gembira para ibu-ibu yang menghadiri reses Adi Kurnia Setiadi, mereka datang disiapkan snack, nasi bok dan uang transport.
<span;>Dalam kesempatan itu, Adi Kurnia mendapat pengaduan dari Ketua RW 011 bahwa belum seluruhnya warga memperoleh sertifikat tanah melalui program nasional PTSL.
Ia minta agar Lurah Hardi melakukan koordinasi secara intensif kepada BPN, sehingga seluruh warga menerima sertifikat tanahnya.
Baca Juga: HUT Ke-495 Kota Jakarta, Anies Apresiasi Capaian Pembangunan Dengan Semangat Kolaborasi
Lurah Hardi membenarkan bahwa masih terdapat 30 persen warga Pondok Kopi belum menerima sertifikat melalui program PTSL.
"Ya benar bahwa masih ada 30 persen warga Pondok Kopi yang belum menerima sertifikat tanah. Saat ini sedang dalam verifikasi oleh BPN," kata Lurah Hardi. ***