unescoworldheritagesites.com

Perbedaan Skripsi Tesis dan Disertasi - News

 Perbedaan Skripsi Tesis dan Disertasi  (Istimewa)


: Mahasiswa baru baiknya belajar banyak mempersiapkan diri menghadapi tantangan kuliah di perguruan tinggi.

Pasalnya syarat untuk lulus dan mendapat gelar dari suatu universitas, mahasiswa harus memenuhi persyaratan pada tiap-tiap kampus.

Pastinya  mahasiswa tingkat akhir pasti tidak asing lagi dengan istilah skripsi, tesis, dan disertasi.

Baca Juga: Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Jalani Fit and Proper Tes di DPR Hari Ini

Di jenjang sarjana (S1), mahasiswa biasanya diminta untuk membuat skripsi. Mahasiswa magister (S2) diminta untuk membuat tesis. Tentu masih di bawah bimbingan dosen.

Lebih luas dan mendalam  yskni  mahasiswa doktoral (S3) diminta untuk membuat disertasi.

Nah Skripsi Tesis  maupun Disertase istilah-istilah tersebut nyatanya memiliki beberapa perbedaan. Apa saja perbedaan tersebut? Berikut perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi.

Baca Juga: MRPB Rekomendasikan 7 Putra OAP Kompeten Sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat Daya

1. Skripsi. Skripsi berasal dari kata scriptum atau skrip. Secara umum, skripsi merupakan suatu karya ilmiah yang dibuat dengan sistematika yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan. Skripsi adalah sebutan  bagi tugas akhir untuk syarat kelulusan bagi mahasiswa tingkat sarjana. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi bersifat tidak mendalam, namun tetap bersumber dari permasalahan dan pengalaman yang nyata dan empirik. Data-data yang disajikan haruslah data yang valid dan bukan menjiplak. Tak hanya sebagai syarat kelulusan, namun skripsi yang dibuat oleh mahasiswa juga bertujuan sebagai pembaharuan ilmu pengetahuan, yang merupakan pengembangan dari teori-teori yang sudah ada.

Ada beberapa metode penulisan skripsi, yaitu kuantitatif, kualitatif, serta metode campuran antara kuantitatif dan kualitatif (mix method). Metode kuantitatif lebih menekankan pada data dan angka. Lalu metode kualitatif merupakan kajian skripsi yang deskriptif.

Baca Juga: MRPB Rekomendasikan 7 Putra OAP Kompeten Sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat Daya

2. Tesis Tesis merupakan pengajuan suatu proposisi teoritis (tesa) yang harus dibuktikan lewat penelitian ilmiah, yang tidak hanya sekadar deskripsi, namun berada pada taraf theory testing. Tesis harus dikerjakan apabila mahasiswa tingkat magister ingin mendapat gelar. Permasalahan yang diangkat dalam tesis merupakan permasalahan yang bersifat mendalam dan teoritis, juga harus berasal dari pengalaman yang nyata dan empirik. Tesis diharapkan dapat menjadi temuan baru. Tesis ditulis dengan gaya objektif dan dengan bahasa yang impersonal, pasif, dan tanpa kata ganti orang pertama dan kedua. Berbeda dengan skripsi, tesis dikerjakan dengan minim bimbingan dari dosen.

 3. Disertasi. Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan penemuan baru yang bisa dijadikan sebagai kajian untuk ilmu pengetahuan. Disertasi bisa dibilang sebagai lanjutan dari tesis. Pengerjaan disertasi pun dinilai jauh lebih sulit dibanding skripsi dan tesis. Dalam mengerjakan disertasi, mahasiswa program doktoral harus benar-benar melakukan penelitian secara mandiri, karena permasalahan yang diangkat harus digali dengan sangat mendalam. ***

Sumber: Istimew

Baca Juga: BBKSDA Papua Barat dan PT KPI RU VII Gelar Pelepasliaran 14 Satwa Dilindungi ke Alam Bebas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat