unescoworldheritagesites.com

Pengidap Hipertensi dan Kolesterol Berisiko Terkena Kardiovaskuler - News

Bagi Pengidap Hipertensi dan Kolesterol  Berisiko Terkena Kardiovaskuler (Istimewa)

: Perlu diwaspadai para pengidap Hipertensi agar berhati-hati  terhadap ancaman terkena penyakit kardiovas dan kolesterol.

Studi terbaru menunjukkan orang yang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol berisiko lebih tinggi 18-20 persen terkena penyakit kardiovaskular atau jantung.

Temuan ini diterbitkan dalam jurnal American Heart Association (AHA).

Baca Juga: Tanaman Yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Dikutip dari Healthline, para peneliti mengamati lipoprotein, yang terbuat dari protein serta membawa lemak dan kolesterol melalui darah. Lipoprotein dianggap sebagai jenis kolesterol 'jahat'.

Lipoprotein dapat mengendap dan menumpuk di dinding pembuluh darah. Sehingga, lipoprotein dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung atau stroke.

10 Makanan Pemicu Kolesterol Tinggi yang Harus Dibatasi.

Peneliti menggunakan metode Multi Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA), sebuah studi komunitas. Penelitian ini melibatkan 6.674 peserta dengan kriteria sebagai berikut:

Kelompok 1 (2.837 orang): orang yang memiliki kadar lipoprotein kurang dari 50mg/dL dan tidak ada riwayat hipertensi.

Baca Juga: 3 Pemain Timnas Perancis Diduga Tertular Flu Unta

Kelompok 2 (615 orang): orang yang memiliki kadar lipoprotein lebih dari 50mg/dL dan tidak ada riwayat hipertensi.

Kelompok 3 (2.502 orang): orang yang memiliki kadar lipoprotein kurang dari 50mg/dL dan ada riwayat hipertensi.

Kelompok 4 (720 orang): orang yang memiliki kadar lipoprotein lebih dari 50mg/dL dan ada riwayat hipertensi.

Para peneliti melaporkan bahwa ada sejumlah besar penyakit kardiovaskular karena tekanan darah tinggi. Namun, orang dengan hipertensi dan kolesterol tinggi berada pada risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Kasus Prank KDRT Masuk Tahap Penyidikan, Baim - Paula Belum Jadi Tersangka

"Saya menemukan hasilnya mengejutkan. Temuan yang diharapkan adalah bahwa peningkatan kadar lipoprotein akan menyebabkan risiko yang lebih besar untuk kejadian kardiovaskular terlepas dari status hipertensinya," kata ahli jantung Pusat Kesehatan Providence Saint John California dr Rigved Tadwalkar.

"(Temuan) ini seharusnya mendorong kita sebagai komunitas untuk mempelajari mekanisme di balik interaksi lipoprotein dan hipertensi dengan lebih baik," lanjutnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat