unescoworldheritagesites.com

Ganjar Terharu Ribuan Nahdliyin Ziarah ke Makam Mbah Hisyam: Semoga Spirit dan Laku Mbah Hisyam Menular - News

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku berbahagia dengan ziarah yang dilakukan ribuan Nahdliyin bersama jajaran PBNU ke makam KH Hisyam Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Roudlatus Sholichin Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

KH Hisyam Abdul Karim diketahui merupakan kakek dari Siti Atikoh, istri Granjar.

"Hari ini menjadi sangat istimewa bagi kami sekeluarga, karena dalam peringatan Satu Abad NU, ribuan nahdliyin bersama jajaran PBNU berbondong-bondong ziarah untuk mengenang perjalanan dan perjuangan Mbah Hisyam," kata Ganjar dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: Saat Gibran Menjual Barang dengan Harga Rp 84.000, Gibran untung 20% dari Harga Beli. Berapa Harga Barang?

"Semoga spirit dan laku Mbah Hisyam menular kepada kita semua untuk menebar Islam yang penuh cinta dan menjunjung tinggi negara," ujarnya menambahkan.

Dalam unggahan itu, Ganjar bercerita sekitar tahun 1925an waktu hendak boyong dari Pondok Pesantren Jampes Kediri, Mbah Hisyam terlebih dahulu ke Ponpes Tebuireng untuk sowan kepada KH Hasyim Asy’ari.

Setelah beberapa waktu saat Mbah Hisyam hendak pamit, Mbah Hasyim justru masuk ke kamar lalu keluar membawa sebuah kitab.

Baca Juga: Disebut Sebagai Kader Yang Disiapkan PDIP di Pilgub DKI, Gibran Malah Sanjung Hendi

"Betapa kagetnya Mbah Hisyam saat melihat Mbah Hasyim keluar dari kamar sambil membawa kitab Al Muwattha’," ujar Ganjar.

Ganjar berkata kitab Al Muwattha merupakan kitab kumpulan hadist yang disusun oleh Imam Malik yang selama beberapa tahun dicari Mbah Hisyam. Alangkah bersyukur dan bahagianya Mbah Hisyam saat Mbah Hasyim justru menyodorkan kitab itu sebagai hadiah.

Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan ini berkata setelah dari Jampes itu ternyata Mbah Hisyam Kalijaran mengurungkan niatnya untuk pulang ke kampung halaman.

Baca Juga: Diprotes Warga, Gibran Batalkan Kenaikan Tagihan PBB

Mbah Hisyam justru melanjutkan pengembaraan keilmuan ke Ponpes Buntet Cirebon, Ponpes Cilongok sampai di Sokaraja.

"Dan pada tahun 1929 atas restu dari para Kiai, beliau mendirikan Pondok Pesantren di dusun Sokawarah desa Kalijaran Purbalingga," ujar Ganjar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat