unescoworldheritagesites.com

Aksesibilitas dan Konektivitas Menentukan Pengguna LRT - News

Djoko Setijowarno

 

 

Oleh: Djoko Setijowarn

Sejak diresmikan operasi LRT Jabodebek oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus 2023, ada peningkatan penumpang yang cukup berarti. Terutama stasiun yang memiliki konektivitas dengan fasilitas angkutan umum dan aksesibilitas yang memadai, seperti Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat.

LRT Jabodebek merupakan Proyek Strategis Nasional yang tentunya memerlukan dukungan banyak pihak termasuk pemerintah daerah yang wilayahnya dilintasi. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi pelayanan feeder LRT Jabodebek.

Lintas pelayanan pertama, yaitu Stasiun Harjamukti, Stasiun Ciracas, Stasiun Kampung Rambutan dan Stasiun Taman Mini. Secara umum, masih kurang fasilitas integrasi angkutan (halte/ drop-off, signed flow penumpang, rambu petunjuk lokasi) dan masih perlu adanya antisipasi untuk ojek daring ( pick-up, drop-off, rambu). Sementara untuk setiap stasiun dapat diikuti hasil evaluasinya berikut ini.

Baca Juga: LRT Jabodebek untuk Mengurangi Polusi Udara

Stasiun Harjamukti, tidak diperbolehkan membuka akses Tol Jagorawi untuk angkutan khusus Bus Transjakarta, melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Namun, telah tersedia layanan Bus Trans Pakuan jurusan Terminal Bubulak – Stasiun LRT Harjamukti, Mikrotrans (JAK28, JAK73) dan Transjabodetabek (D11) menjadi feeder Stasiun LRT Harjamukti. Angkot Depok 92 sudah ada yang memasuki kawasan stasiun (masih perlu dikonfirmasi dengan Dishub. Kota Depok), perlu rerouting angkutan umum oleh Pemkot Depok.

Stasiun Ciracas, perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan PT. ADCP supaya feeder dapat masuk kawasan stasiun karena jaraknya cukup jauh (500 m dari stasiun), sudah tersedia _signage_ layanan Mikrotrans di stasiun, namun Mikrotrans belum memasuki kawasan stasiun, akses masuk ke lokasi stasiun harus menggunakan gate dengan sistem tapping pembayaran parkir, termasuk untuk angkutan feeder yang dapat menambah biaya operasional.

Stasiun Kampung Rambutan, akan dilakukan _rerouting_ layanan Bus Transjakarta hingga berada di depan _layby_ stasiun dan memutar kembali menuju halte, lahan parkir yang berada di depan stasiun akan disterilkan untuk keperluan _rerouting_ Bus Transjakarta

Stasiun Taman Mini, sudah diusulkan layanan uji coba Trans Pakuan trayek Baranangsiang – TMII (kolaborasi bisnis Trans Pakuan – Transjakarta), PT JMRB untuk sementara dapat mengijinkan angkutan umum masuk ke dalam lobby, akan disediakan shuttle bus gratis untuk pengunjung TMII menuju Stasiun LRT Jabodebek.

Baca Juga: Jaminan Keselamatan dan Aksesibilitas LRT Jabodebek

Sementara lintas pelayanan kedua di dalam Kota Jakarta, yakni dari Stasiun Cawang hingga Stasiun Dukuh Atas. Di lintas pelayanan ini ada 7 stasiun yang sudah terintegrasi secara fisik, 4 stasiun menggunakan koneksi jembatan penyeberangan orang, 3 stasiun terkoneksi langsung dengan ramp. Selain itu ada 2 stasiun yang terintegrasi dengan Commuter Line yaitu Stasiun Cikoko (LRT Jabodebek) dengan Stasiun Cawang ( Commuter Line) dan Stasiun Dukuh Atas. Seluruh stasiun telah terlayani angkutan feeder, namun masih memerlukan penyelesaian dan penyempurnaan fasilitas integrasi antar angkutan. Juga perlu adanya antisipasi untuk ojek daring ( pick-up, drop-off, rambu)

Stasiun Cawang, perlu mengantisipasi kemacetan lalu lintas di Jalan Letjen. MT Haryono dengan menetapkan skema lalu lintas, informasi tambahan kepada penumpang Bus Transjakarta karena terdapat 2 halte yang berada di kawasan Stasiun (Halte BNN dan Halte BNN LRT) supaya tidak salah dalam mengakses stasiun, mitigasi adanya ojek daring yang menggunakan bahu jalan dan trotoar.

Stasiun Ciliwung, Stasiun Cikoko dan Stasiun Pancoran, perlu mengantisipasi kemacetan lalu lintas di Jalan Letjend. MT Haryono dengan menetapkan skema lalu lintas, perlu mitigasi adanya ojek daring yang menggunakan bahu jalan dan trotoar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat