unescoworldheritagesites.com

Heavyweight Battle of the Baddest Tyson Fury vs Francis Ngannou - News

Tyson Fury akan bertemu Francis Ngannou pada 28 Oktober 2023 di Riyadh, Arab Saudi (Ist)

Oleh: M Nigara 

28 Oktober 2023 di Riyadh, Arab Saudi

: "Tyson Fury belum pernah bertemu lawan yang pukulannya sekeras Francis Ngannou!" Begitu kata MIKE Iron Tyson, mantan juara dunia kelas berat termuda, seperti dikutip https: mmafigthing.com.

Laga kelas berat bertajuk Battle of the Baddest yang dipentaskan DAZN, Sabtu (28/10/23) di Riyadh, Arab Sadi, diharapkan bisa tayang di TvOne secara live. Sedikitnya 200 negara sudah memastikan akan ikut menyaksikan pertarungan secara langsung.

Selain Fury vs Ngannou, ada lima laga kelas berat lainnya. Satu di antaranya Arslanbek Makhmudov, petinju asal Mosdok, Rusia dengan rekor 17 (16)- 0-0 dan saat ini menjadi penangtang 3 (WBC), 5 (WBA), 10 (IBF), dan 13 (WBO). Petinju berjuluk Lion itu akan bertarung dengan Junior Anthony Wright. Dan satu laga kelas Super Welter Jack MvGann vs Alcibiade Duran.

Belum Pernah

Menurut Tyson yang juga dijuluki The Baddest Man on the Plannet, Fury juga belum pernah bertemu dengan lawan yang tekadnya sangat kuat seperti Ngannou. "Jadi, saya kira, Fury akan mengalami kesulitan sangat besar," katanya lagi.

Penilaian Tyson begitu komplit karena si Leher Beton itu sudah lebih dari sebulan melatih Francis Ngannou. Tyson juga memuji keinginan belajar anak asuhnya demikian tinggi. Tak heran Ngannou mau berlatih melebihi jam yang seharusnya. Maka, tak berlebihan jika Tyson menyebut kunci sukses Ngannou ada pada tekadnya.

Secara spesifik “Iron” mengatakan tidak hanya terkesan dengan kekuatan dan sifat atletis Ngannou, namun lebih dari itu adalah tekadnya, kemampuannya untuk belajar, dan dorongan keseluruhannya untuk sukses. "Saya yakin, Ngannou akan keluar dari ring dengan kepala tegak," sambung Mike Tyson.

Efektif, Efisien, Akurasi

Ngannou dalam latihan yang dipandu si Leher Beton, memperlihatkan dan menerapkan ilmu sang pelatih dengan baik. Efektivitas, efisiensi, dan akurasi menjadi andalan utamanya.

Tyson, menerapkan pola efektif, efisien, dan akurasi. Ngonnou sendiri mengaku sangat terkesan dengan pola latihan seperti itu. "Saya tidak perlu memukul secara bertubi-tubi. Pukulan harus tepat sasaran sekaligus penekanan besar pada setiap pukulan," ujar Ngonnou.

Rusuk terbawah menjadi titik yang terus-menerus dijadikan sasaran. Sekuat apa pun seseorang, jika tulung rusuk terbawah dibenturkan dengan hook yang keras dengan akurasi penuh, maka dia akan terjungkal.

Tyson juga meminta the Predator (Sang Pemangsa) julukan Francis Zavier Ngonnou untuk bermain dengan gaya Swarmer atau Fighter sebagai mana Mike Tyson. Gaya yang mengandalkan pertarungan jarak dekat. Apalagi, Ngannou memang kalah tinggi dibanding Fury (193 cm dan 206 cm).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat