unescoworldheritagesites.com

Trik Jatuhkan Lawan Gibran bisa Bertindak Layaknya Pemenang Sepanjang Debat Cawapres Selanjutnya - News

Trik Jatuhkan Lawan Gibran bisa Bertindak Layaknya Pemenang Sepanjang Debat Cawapres Selanjutnya (Redaksi suarakarya.id)



Oleh Yacob Nauly

: Dari berbagai aspek  penilain orang memang ada  kosa kata yang disandingkan Gibran kurang tepat.

Pasalnya sandingan kosa kata itu  tak ada dalam literatur akademik.

Buktinya para akademisi sampai bingung mengikuti paparan Gibran yang berapi-api dalam debat Cawapres malam itu Jumat (22/12/2023). Ini bisa terjadi  pada debat selanjutnya.

Baca Juga: Bukan Janji, Kader Partai Golkar Robert Joppy Kardinal Sudah Buktikan Bantu OAP saat Dalam Kesulitan

Publik dan para pakar pasti sudah memahami trik Gibran Cawapres nomor 2  yang  tampil dalam trik menyerang untuk menguasai panggung debat.

Pasalnya Gibran berani menyandingkan Hilirisasi Digital yang tak jelas sebagai sebuah Program yang ia gulirkan  jika menang di Pilpres 2024.

Program Hilirisasi Digital itu diulang beberapa kali untuk mempengaruhi Cawapres lain menjadi peserta debat setia saja.

Program hilirisasi digital yang ia sampaikan itu tak dirinci secara jelas.

Maksudnya hilirisasi digital harus dijelaskan bahan bakunya apa.

Apa  turunan hilirisasi digital yang bernilai ekonomi tinggi bagi perekonomian bangsa yang dia maksudkan.

Padahal Hilirisasi menurut <span;>Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Izzudin Al Farras Adha, tidak ada istilah hilirisasi digital dalam dunia akademik.

Artinya jelas-jelas hilirisasi digital tidak ada di literatur akademik.

Baca Juga: Subitu Dongkrak Pendapatan OAP di Papua

Baru dikeluarkan oleh Gibran  Cawapres nomor 2 yang kini jadi bahan perbincangan netizen.

Yang benar  hilirisasi adalah produk mentah akan menjalani tahap pengolahan tambahan untuk meningkatkan nilainya (value).

Setelah diolah, produk tersebut akan memiliki kualitas dan harga jual yang lebih tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan daya saingnya di pasar (JOURNAL AUTHOR Dr. Ir. Tungkot Sipayung).

Terkait digital. Contoh teknologi digital misalnya  jenis smartphone, televisi pintar, tablet, laptop, radio.

Apa produk digital itu?
Produk digital sendiri menurut para pakar merupakan produk yang dijual secara online atau digital dan bersifat non-fisik.

Dari pernyataan para ahli tersebut rasanya program hilirisasi digital itu belum dipastikan kebenarannya.

Selanjutnya pertanyaan Gibran terkait  regulasi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) kepada Cawapres Nomor 3 Mahfud MD.

Mahfud secara teori menjelaskan terkait urutan membuat regulasi.

“Pertama, buat naskah akademik dulu. Naskah akademik itu kalau mengikuti pola yang sederhana saja pakai aja kasus RUU KKIP. Kalau di dalam ilmu peraturan perundang-undangan, misalnya regulasi yang sudah ada bagaimana, kalau belum ada bagaimana, kemudian opportunity-nya bagaimana, kemudian kapasitas lembaganya bagaimana,” jelasnya.

Sejurus kemudian, Mahfud menyampaikan bagaimana komunikasi publik, termasuk ideologis yang disebut RUU KKIP dan juga prosedur. 

“Itu yang akan kita buat kalau saya ditanya bagaimana mengatur regulasi soal karbon dan sebagainya, bukan hanya karbon dan itu. Jadi itu yang akan kita lakukan,” paparnya.

Spontan Gibran  mengatakan jawaban  Cawapres Mahfus MD salah. Bahkan jawaban dari pertanyaan, demikian Gibran.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-61 Korps Wanita TNI Angkatan Laut Gabungan Koarmada III Gelar Bakti Sosial

Nah ini kekalahan Mahfud MD. Kalau saja Mahfud MD mengetahui jalan pikiran Gibran. Maka jawabannya memang sudah ada. Seperti ini.

Sebagai pelopor di ASEAN dalam penerapan regulasi CCS, dan berperingkat pertama di Asia menurut Global CCS Institute, Indonesia telah membangun fondasi hukum yang kuat.

Regulasi antara lain Permen ESDM 2/2023 tentang CCS di industri hulu migas. Perpres 98/2021 tentang nilai ekonomi karbon, dan Peraturan OJK 14/2023 tentang perdagangan karbon melalui IDXCarbon. Kita juga menuju penyelesaian Peraturan Presiden yang akan lebih memperkuat regulasi CCS, jelasnya, dikutip Senin, 25 Desember 2023.

Lebih lanjut,  dalam upaya mencapai Net Zero Emission pada 2060, Indonesia berambisi mengembangkan teknologi CCS dan membentuk hub CCS. 

Inisiatif tersebut tidak hanya akan menampung CO2 domestik tetapi juga menggali kerja sama internasional. Sebab, hal ini menandakan era baru bagi Indonesia.

Di mana, CCS diakui sebagai ‘license to invest’ untuk industri rendah karbon seperti blue ammonia, blue hydrogen, dan advanced petrochemical. 

Pendekatan  itu akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.

“CCS memerlukan investasi besar. MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.

Sebagai perbandingan, proyek CCS Quest di Kanada membutuhkan 1.35 miliar USD untuk kapasitas 1.2 juta ton CO2 per tahun. Data ini menyoroti pentingnya alokasi penyimpanan CO2 internasional dalam memfasilitasi investasi awal yang besar untuk proyek CCS.

Baca Juga: Bawaslu Kota Bekasi Pantau 74 Narapidana dan 186 Pemilih Luar Daerah

Dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, dan Australia juga bersaing berupaya menjadi pusat CCS regional, penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai pusat strategis dan geopolitik.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membantu Indonesia dalam mencapai tujuan lingkungan global, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inovatif.

Selanjutnya pertanyaan  Cawapres 2 Gibran Rakabuming Raka kepada Muhaimin Islandar (Cak Imin) Cawapres 1.

Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, meminta maaf kepada Muhaimin Iskandar (Cak Imin), calon wakil presiden nomor urut 1, atas pertanyaan yang dianggapnya sulit dalam debat cawapres tentang masalah ekonomi.

Gibran mengajukan pertanyaan terkait SGIE kepada Cak Imin tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut tentang kepanjangannya.

Pertanyaan Gibran itu kemudian membuat Cak Imin kewalahan hingga menanyakan balik ke Gibran maksud dari pertanyaannya itu.

Gibran kemudian menjelaskan dari pertanyaannya itu. Gibran sampaikann jika SGIE adalah kependekan dari State of Global Islamic Economy.

Dalam debat cawapres, Gibran mengungkapkan fokus Indonesia pada pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah.

“Oleh karena itu, kita seharusnya paham juga mengenai SGIE.”tegas Gibran

Baca Juga: Meski Pemilih Berpotensi Pindah Memilih, Bawaslu Kota Bekasi: DPT Tetap Tidak Berubah

Gibran memberi contoh bahwa Indonesia saat ini memiliki posisi dalam peringkat 10 besar di sektor makanan halal, produk perawatan kulit halal, dan fashion halal.

' Seharusnya secara etika panjang dulu disebut, State of Global Islamic Economy  baru (SGIE).'

Ini untuk  memudahkan  lawan menjawab pertanyaan yang kita ajukan.

Kesimpulan:

Berdasarkan kajian pakar tersebut penulis simpulkan bahwa Gibran berhasil membuat lawan-lawannya terpengaruh gaya orasinya. Akhirnya Gibran menguasai debat Cawapres dari awal hingga akhir. Meski dikatakan orang penampilan Gibran kurang atau tidak ilmiah.

Pasalnya, sebagaimana Definisi ' debat ialah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak. Karena itu.

Baca Juga: Top Manajemen BSI Menjamin Pelayanan Optimal Selama Libur Akhir Tahun

Trik Jatuhkan Lawan Gibran bisa Bertindak Layaknya Pemenang sepanjang Debat Cawapres Selanjutnya" (Sumber: Debat Cawapres dan Referensi Lain). ***

Penulis: Yacob Nauly. Wartawan . Mahasiswa Magister Manajemen UT. Dan Mahasiswa Magister IAIN.















Terkini Lainnya

Tautan Sahabat