unescoworldheritagesites.com

ARB: "Jangan Ada Munaslub (Lagi) Di Golkar!" - News

M Nigara (Ist)

Oleh: M Nigara

: "NGGAK, nggak ada Munaslub di Golkar!" begitu kalimat yang meluncur dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie yang akrab di sapa Bang Ical atau ARB.

Kalimat itu menjawab pertanyaan saya, Sabtu, 29 Mei 2022, pagi, di Bumi Pusaka Cinere, Kabupaten Bogor. Saat itu Bang Ical akan menjadi saksi lamaran putra sahabat kami, Yanuar.

"Kita (Golkar) sudah punya pengalaman yang tidak mengenakan," lanjut Ketua Wanbin Golkar itu. "Lagian Golkar bukan ojol (Ojeg Online)," katanya lagi.

ARB lalu menyebut beberapa nama yang sudah santer di luaran menjadi penggagas serta yang ingin melaksanakan munaslub. Bahkan ia menyebut siapa yang 'bernafsu' ingin menjadi Ketum. "Sudahlah, masa sih nggak mau belajar dari kasus gue dan Agung. Itu masa-masa yang paling nggak enak," lanjut Bang Ical.

Bukan hanya tidak nikmat dalam berpartai, tapi dalam kehidupan keseharian pun tidak nyaman. Hubungan personal yang sudah berjalan sangat lama dan dengan hubungan yang sangat dalam, semua hancur. Sedihnya, masih kata ARB, yang menikmati itu pihak lain. "Yang enak dan mengambil keuntungan orang lain bukan kita, apalagi Golkar!"

Menurut Bang Ical, dia sudah bicara dengan Airlangga agar terus menjaga segalanya. Dan Ketum Golkar yang juga ada di dalam kabinet Jokowi, bertekad untuk melawan segala hal yang bertentangan dengan konstitusi partai.

"Soal kalah-menang dalam pemilihan apa pun, itu urusan takdir. Sehebat apa pun usaha kita sebagai manusia, jika takdir tidak menuliskannya, tidak akan terjadi! Sebaliknya, meski tidak mati-matian, kalau takdir telah menuliskan, maka pasti jadinya," katanya dengan wajah serius.

Jadi, ya jangan dong sebentar-sebentar menjadikan partai ini untuk orang lain. "Gue paham kok kalau ada munaslub, Golkar mau dipakai orang lain. Sekali lagi Golkar bukan ojol!"

Ya, rumor di luaran, sudah lebih dari sebulan terakhir, Golkar dilanda isue akan dimunaslubkan. Beberapa nama juga disebut sebagai arsitek munaslub. Ada beberapa alasan penyebab Airlangga akan dilengserkan. Meski demikian, gerakan itu masih belum terbuka seperti saat terjadi menjelang kasus munaslub ARB-Agung.

Golkar dan PPP adalah dua partai tertua dalam lingkup kepartaian di Indonesia. PDIP sesungguhnya juga merupakan partai yang nyaris sama dengan keduanya. Kita tahu, PDIP adalah jelmaan PDI yang sebetulnya sudah berada di tangan Megawati, tapi godaan penguasa saat itu membust Suryadi dan kawan-kawan berontak.

Paham dengan kondisi itu, Mega cs lantas mendirikan PDIP yang kemudian menjadi besar seperti sekarang. Namun, tidak ada partai lain yang ketika terjadi perebutan kekuasaan bisa sesukses PDIP, tidak juga Golkar.

Apa yang diketengahkan Bang Ical, saya kira adalah peringatan positif bagi seluruh warga partai berlambang pohon beringin. Munaslub bukan hanya akan mengganggu dan menggerus kepercayaan publik, tapi munaslub juga bisa berujung pada permusuhan anatara person. Padahal berpuluh tahun mereka telah mengarungi bahtera politik bersama.

Meski demikian, politik memang sangat dinamis. Dan politik adalah masalah kepentingan. Ketika kepentingan satu kelompok terganggu, maka apa pun bisa dilakukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat