unescoworldheritagesites.com

Rencana Layanan Perkeretaapian di IKN - News

Djoko Setijowarno  (Dokumentasi )

Oleh: Djoko Setijowarno 

:_Kereta gantung, kereta perkotaan, kereta antar kota dan kereta Trans Kalimatan akan dibangun di Kawasan Ibu Kota Negara. Ide kereta gantung di Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) relative baru. Prinsip kehati-hatian memilih trace yang akan dibangun harus memperhatikan aspek keamanan Kepala Pemerintahan, pejabat negara, diplomat asing, karena menyangkut keberadaan Istana Negara sebagai tempat tinggal Presiden dan keluarga_

Wilayah Ibu Kota Negara seluas *324.331 hektar*, berada di sebelah utara Kota Balikpapan dan sebelah selatan Kota Samarinda dengan luas wilayah darat kurang lebih *256.142 hektare (78,98 persen)* dan luas wilayah perairan laut kurang lebih *68.189 hektare (21,02 persen)*.

Baca Juga: Keberpihakan Pada Transportasi Umum

Mengutip lampiran *Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara*, menyebutkan konektivitas kereta api regional, penilaian pada tingkat konsep mengenai potensi koridor kereta api dari Balikpapan ke Ibu Kota Negara telah mempertimbangkan beberapa aspek.

Pertama, pertimbangan lingkungan, sosial, dan rekayasa teknis. Alinyemen koridor pada tingkat konsep telah disempurnakan untuk menghindari atau memitigasi kendala lingkungan dan sosial.

Kedua, konektivitas sistem transit menghubungkan pelabuhan, bandar udara (bandara), Kota Balikpapan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kawasan Ibu Kota Negara (KIKN), dan Kawasan Pengembaangan Ibu Kota Negara (KPIKN) untuk mengintegrasikan pusat-pusat kegiatan di tiga kota.

Ketiga, selain konektivitas rel kereta api, konsep rel juga mencakup konektivitas rel regional untuk transportasi barang antara gerbang utama, seperti pelabuhan dengan kawasan industri.

Baca Juga: Keberpihakan Pada Transportasi Umum

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah merancang sejumlah jalur kereta api yang akan dibangun di Kawasan Ibu Kota Negara sesuai kebutuhan mobilitas orang dan barang.

*Ragam kereta yang akan dibangun*
*Kereta gantung*, alternatif pilihan kereta gantung yang dipakai adalah Téléphérique des Capucins. Ide terkini dengan panjang jalur 4,1 kilometer yang akan dilayani 4 stasiun, durasi perjalanan 12 menit, kecepatan 20 kilometer per jam dan kapasitas angkutnya sebanyak 2.000 penumpang per jam per arah. Diperkirakan potensi permintaan perjalanan kereta gantung sebesar *10.112 penumpang* per hari atau *3,69 juta* penumpang per tahun. Nilai investasinya mencapai 21 juta dollar AS atau sekitar *Rp 315 miliar per kilometer*. Sistem _aerial_ memiliki kemampuan kapasitas penumpang besar dan kebutuhan stasiun yang sedikit.

Kriteria pemilihan koridor kereta gantung ini adalah (1) menghubungkan cluster kantor pemerintahan dengan komersial dan pemukiman: (2) dapat digunakan sebagai daya tarik wisata: dan (3) terintegrasi dengan moda angkutan lainnya, seperti bus listrik dan kereta api serta terhubung langsung dengan akses menuju ke luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Di Indonesia, saat ini sudah beroperasi layanan kereta gantung di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ada pula untuk keperluan mobilitas pekerja di Kota Tembagapura (Kab. Mimika, Prov. Papua) yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia.

Keunggulan kereta gantung ( _cable car_) adalah berkapasitas tinggi, dapat menampung hingga 5.000 penumpang per jam, dan hemat energi, membutuhkan lahan yang minim
membutuhkan biaya investasi, operasional dan perawatan yang rendah (50 persen biaya sistem trem dan 10 persen sistem kereta bawah tanah), dapat beroperasi tanpa pengemudi dan ditambah biaya pemeliharaan yang rendah, membutuhkan waktu pembangunan yang singkat, ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan emisi CO2 yang sangat minim, dan berdampak minimal terhadap lansekap kota.

*KA Trans Kalimantan* sepanjang 187,98 kilometer dengan seluruh jaringan berada di atas permukaan tanah ( _at grade_) akan menghubungkan Simpang Tiga Petung (Kab. Penajam Paser Utara) – Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (Kota Samarinda) yang dilayani 13 stasiun. Ketigabelas stasiun itu adalah Stasiun Simpang Tiga Petung, Stasiun Buluminung, Stasiun Riko, Stasiun Pantai Lango, Stasiun Karingau, Stasiun Karang Joang, Stasiun Samboja, Stasiun Sungai Merdeka, Stasiun Sanga-Sanga, Stasiun Palaran, Stasiun Loa Bakung, Stasiun Sempaja Timur, dan Stasiun Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat