Oleh Ahmad Febriyanto
SUARAJARYA.ID: Pandemi covid-19 nampaknya sudah sama-sama dilalui. Banyak negara-negara di dunia yang terdampak akan hal ini.
Bukan hanya dalam segi kesehatan namun pada ekonomi. Tak sedikit negara yang collabs saat pandemi berlangsung.
Memang keadaan pandemic tersebut tak ada yang menduga. Sehingga banyak pula negara yang tak siap menghadapi hal tersebut utamanya negara-negara berkembang yang secara ekonomi mereka masih bergantung pada negara maju.
IMF juga mencatat kerugian dunia saat itu pada penurunan PDB sebesar 4,9 persen dengan kerugian berkisan $12 triliun.
Baca Juga: Jakarta Layak Huni
Sehingga dapat dikatakan bahwa saat itu dunia sedang menghadapi krisis ekonomi global. Walaupun saat ini sudah tidak pandemi, namun sisa-sisa dampak dari pandemic masih dapat dirasakan.
Belum selesai dari pandemic dan dampaknya dunia sudah dihadapkan dengan keadaan iklim yang semakin memburuk yang menyebabkan gagal panen beberapa komoditas utama. Selain itu ditambah keadaan invasi Rusia-Ukraina yang juga berdampak pada akses impor komoditas pangan internasional.
Urgensi tersebut menjadi realitas nyata yang dihadapi dunia saat ini. Kebangkitan ekonomi menjadi cita-cita setiap negara pasca pandemi. Namun belum terwujud sudah dihadapkan dengan problematika baru, bahkan ada negara yang sudah bangkrut.
Seperti yang sama-sama kita tahu pada beberapa waktu lalu di Sri Lanka dimana rakyat menuntut perbaikan ekonomi negara tersebut. Sehingga negara-negara maju dengan ekonomi kuat di dunia melalui forum internasional G20 berusaha mencarikan jalan keluar atau solusi terkait masalah dunia saat ini.
Baca Juga: Living Lab Ventures dan Sinar Mas Land Kolaborasi dengan Microsoft untuk Akselerasi Startup Digital
G20 sendiri juga ikut andil dalam penyelesaian krisis ekonomi pada 2008, sehingga menjadi tepat jika saat ini G20 dapat memperbaiki iklim ekonomi dunia dengan mengutamakan perbaikan ekonomi negara berkembang.
Indonesia sebagai presidensi G20 pada tahun ini juga mencanangkan beberapa konsep bahasan utama pada forum tersebut. Seperti peran G20 dalam melakukan perlindungan ekonomi negara berkembang yang sedang bangkit pasca pandemi.
Berkaca dengan apa yang terjadi di Sri Lanka, maka hal yang sama harus diantisipasi. Sehingga negara berkembang akan siap secara finansial dalam menghadapi tantangan global kedepannya.