unescoworldheritagesites.com

Kendaraan Listrik, Kearifan Lokal Bertransportasi Masyarakat Asmat - News

Djoko Setijowarno

Oleh: Djoko Setijowarno*

:  Tidak banyak yang tahu jika sejak 2007 warga di Kota Agats Kabupaten Asmat (Provinsi Papua Selatan) sudah menggunakan kendaraan listrik kendaraan listrik (electric vehicle) untuk bermobilitas. Keterbatasan mendapatkan BBM salah satu kendala pada waktu itu.

Akses ke dan dari Kabupaten Asmat hanya bisa dijangkau melalui udara dan laut. Akses udara melalui Bandar udara Ewer yang terletak di Pulau Ewer. Fasilitas baru Bandar Udara Ewer yang dikembangkan adalah pembangunan terminal baru menjadi seluas 48 meter persegi, perpanjangan landas pacu ( _runway_) menjadi 1.600 meter x 30 meter, perluasan lahan parkir pesawat (apron) menjadi 90 meter x 70 meter dan landas hubung ( _taxiway_) menjadi 86 meter x 15 meter. Juga dilengkapi dengan _fire fighting_ kategori IV dan pembuatan _runway strip_.

Isolasi dibuka dengan pengembangan Bandar udara Ewer yang terletak di Pulau Ewer. Untuk mencapai Kota Agats ibukota Kabupaten Asmat (Provinsi Papua Selatan) dapat menggunakan _speedboat_ lebih kurang 20 menit setelah pesawat terbang mendarat di Bandar udara Ewer yang terletak di Pulau Ewer. Menggunakan _speedboat_ dengan tarif Rp 100 per orang atau Rp 200 ribu untuk tiga orang penumpang.

Baca Juga: Subsidi Layanan Transportasi

Bandara Ewer telah mengalami peningkatan layanan. Semula hanya dapat didarati pesawat perintis jenis propeller. Penerbangan dari Maerauke ditempuh 1,5 jam dan dari 45 menit dari Timika (Kab. Mimika). Sekarang Bandara Ewer sudah dapat didarati pesawat jenis ATR 72 kapasitas 70 penumpang sejak 10 Agustus 2021. Penerbangan dilakukan dengan rute Timika – Ewer – Merauke pulang pergi. Dalam semimggu ada dua kali penerbangan. Sebelumnya sudah ada penerbangan setiap hari dari Timika dan Merauke menggunakan penerbangan perintis dengan kapasitas kurang dari 15 penumpang. Dari Timika tersedia pula pesawat terbang sistem sewa.

Baca Juga: PLN Siap Pasok Listrik 150 MVA untuk Smelter Milik PT Antam, Wujud Kolaborasi BUMN Dukung Hilirisasi Mineral

Sementara akses laut selain sudah ada pelabuhan yang melayani kapal pelayara rakyat, juga sudah dibangun Pelabuhan Laut Asmat. Ada tiga kapal perintis yang singgah di Pelabuhan Agats, yaitu *KM Sirimau, KM Tatamilau*, dan *KM Leuser*. Kapal-kapal tersebut melayani rute Pelabuhan Pomako (Timika) – Pelabuhan Agats – Pelabuhan Merauke dan sebaliknya. Perjalanan dari Timika ke Agast memakan waktu sekitar 12 jam. Sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat Kab. Asmat disuplai dari Timika.

*Mobilitas warga menggunakan motor listrik*
Kota Agats sering disebut kota rawa. Kota yang dibangun di atas rawa dengan jaringan jalan berupa jembatan kayu pada mulanya selebar 4 meter.

Kemudian mulai terbangun jembatan komposit baja beton tahun 2010. Sebelumnya seluruh jaringan jalan berupa jalan kayu. Sudah terbangun fasilitas jembatan gantung sepanjang 72 meter dengan lebar 1,6 meter yang menghubungkan Kampung Keye menuju Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats. Pembangunan dimulai sejak September 2018 dan selesai pada 30 Maret 2019.

Pada tahun 2018, setidaknya ada sebanyak 1.280 motor listrik yang berlalu-lalang dan digunakan oleh penduduk Agats. Jarang atau bahkan hampir tidak ada penduduk yang menggunakan kendaraan dengan bahan bakar bensin.

Motor dengan BBM biasanya hanya digunakan oleh pihak kepolisian, sedangkan kendaraan berupa mobil hanya dipakai oleh rumah sakit dalam bentuk ambulans atau mobil pemerintah.

Saat ini sudah mencapai lebih dari 4.000 unit kendaraan listrik ( _electric vehicle_). Menariknya, motor listrik di distrik tersebut dikategorikan sepeda, penggunaan plat nomor hanya penanda sebagai pengganti stiker retribusi, sehingga para pemiliknya tidak memiliki STNK atau SIM dan tidak dikenakan pajak kendaraan.

Kota Agats adalah kota tanpa lampu pengatur lalu lintas ( _traffic light_), sangat minim kecelakaan lalu lintas, tidak ditemukan Polisi Lalu Lintas berada di tepi jalan. Tidak ada Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), meskipun mayoritas menggunakan motor lsitrik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat