: Hanya tinggal beberapa bulan lagi bangsa Indonesia masuk pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Hal ini membuat kader Partai Golkar anggota Komisi X DPI RI Robert Joppi Kardinal berinisiatif.
Inisiatif untuk menggelar pendidikan politik melalui seminar kepada ratusan Pemilih Pemula kaum milenial di Sorong Papua Barat Daya (PBD).
Acara itu diselenggarakan di Asrama Haji Kota Sorong Papua Barat Daya Kamis (5/10/2023).
Baca Juga: BRI Peduli Jadikan Kampung Bali Percontohan untuk Menjaga Ekosistem Lingkungan di Tengah Kota Jakarta
Pendidikan politik ini penting khususnya digelar bagi pemilih pemula atau milenial yang jumlahnya jutaan jiwa saat ini.
Robert Kardinal, mengatakan, kualitas demokrasi Indonesia merupakan salah satu tolok ukur pembangunan nasional di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Kardinak kepada wartawan , menjelaskan dinamika yang terjadi.
Khusus di elit politik dan di tengah masyarakat masih menunjukkan banyak tantangan praktik demokrasi.
Ini perlu dibenahi untuk meningkatkan kualitas bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia yang positif.
Berkaca pada pesta demokrasi Indonesia yang diselenggarakan melalui Pemilihan Umum.
Di antaranya Pemilihan Capres/Cawapres, Pemilihan Kepala Daerah, hingga Pemilihan Legislatif.
Itu terungkap peredaran informasi yang sifatnya merusak.
Juga memecah belah, mengelompokkan, dan mengkotak-kotakkan masyarakat.
Untuk itulah, Pemerintah menghadirkan kembali, menegaskan, dan menguatkan karakter.
Teristimewa mental bangsa yang dijiwai falsafah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada 2024 mendatang, bangsa Indonesia melaksanakan pesta demokrasi, yaitu Pemilu serentak.
Yakni pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres). Serta pemilihan umum legislatif (pileg).
Termasuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Baca Juga: Dukung Moto GP Pemprov NTB Siapkan 45 Unit Bus Gratis
Dan juga pemilihan kepala dan wakil kepala daerah (pilkada) di 516 kabupaten/kota dan 38 provinsi pada November 2024.
Ini menjadi kesempatan yang istimewa bagi bangsa dan negara Indonesia.
Dalam rangka untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang berkualitas.
Sehingga hasil yang positif selama lima tahun ke depan dapat dinikmati seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, Pemerintah meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat dan menciptakan kondisi yang kondusif.
Utamanya di tengah-tengah masyarakat pada saat penyelenggaraan Pemilu serentak Tahun 2024.
Maka Pemerintah sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 434 Ayat (2) huruf c dan d menetapkan.
Yaitu perlu untuk melaksanakan sosialisasi terhadap peraturan perundang-undangan Pemilu dan melaksanakan pendidikan politik bagi pemilih untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu.
Pemilih Milenial
Sesuai Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, jumlah total pemilih di Pemilu 2024 adalah 204.807.222.
Dari jumlah tersebut terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan generasi dan umur.
Baca Juga: KPU - Parpol harus Patuhi Putusan MA Coret Eks Koruptor Yang Nyalek
Untuk Pre Boomer atau pemilih dengan tahun lahir sebelum 1945 sebanyak 1,74 persen. Baby<span;>a boomer (1946 – 1964) sebanyak 13,73 persen, generasi X atau gen X (1965-1980) sebanyak 28,07 persen.
Generasi generasi milenial (1981-1996) sebanyak 33,60 persen serta generasi Z (1997-2009) sebanyak 22,85 persen.
Dari persentase pemilih berdasarkan generasi dan umur, pemilih pada Pemilu 2024 jelas didominasi oleh pemilih muda yakni yang berusia 17 – 40 tahun atau generasi Milenial dan generasi Z.
Sehingga persentasenya kurang lebih 52 persen dari total pemilih di Indonesia. Sudah barang tentu, banyaknya pemilih muda dalam Pemilu 2024 menjadi tantangan tersendiri baik bagi penyelenggara Pemilu.
Di mana permasalahan yang ada saat ini adalah, selain tingkat pengetahuan dan pemahaman pemuda terhadap politik masih dinilai rendah.
Tapi juga kemungkinan dihadapkan adanya maraknya hoaks yang bertebaran di media sosial.
Karena itu, Robert Kardinal anggota Komisi X DPR RI ini mengimbau pemilih Pemula.
Khususnya di Papua Barat Daya untuk menggunakan hal pilihnya pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Semua Orang harus Pahami Poin krusial RUU ASN
Para pemilih Pemula juga diimbau tidak terpengaruh dengan isu negatif yang berkembang di masyarakat terkait Pemilu.
"Saya minta adik-adik sebagai pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024," kata Robert Kardinal.
Anggota Komisioner KPU Kota Sorong Hilman jafar, S.Pd. M.Pd juga memaparkan materi terkait Pemilu. ***
Baca Juga: Pertahankan Jam Kerja Aman Kilang Kasim Peroleh Patra Nirbhaya Karya Utama 2023