: Keberadan lingkungan yang bersih dan asri di tengah kota, sejatinya bisa menambah eksotisme wajah kota.
Lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari sampah pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan sekitar. Dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat.
Pemandangan di Lingkungan RW 03, Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat ini telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca Juga: Pangkoarmada III Pimpin Ucacara HUT Ke-78 TNI di Papua Barat Daya, Berbagai Alutsista dan Demo Ditampilkan
Perilaku masyarakat sekitar yang menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal secara bertahap menjadi kebiasaan baik yang diharapkan bisa menjadi kampung percontohan di tengah kota Jakarta.
BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) mengambil peran mendorong kelestarian lingkungan Kampung Bali Jakarta
Yakni dengan berbagai program dan aktivitas yang bertujuan mendorong kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Berbagai kegiatan dan penyaluran bantuan telah dilakukan di Kelurahan Kampung Bali.
Antara lain penataan kawasan sungai/kali (Jaga Sungai Jaga Kehidupan), pelaksanaan program Bertani di Kota (BRINita).
Baca Juga: Kader Partai Golkar Robert Joppy Kardinal Libatkan Menpora dan Unsur lain Seminarkan Potensi Kaum Milenial
Edukasi pengolahan sampah bagi warga (Yok Kita Gas), pelatihan dan pendampingan bagi pelaku Usaha, Kecil dan Menengah (UMKM).
Serta penyaluran bantuan infrastruktur lainnya dalam rangka penataan lingkungan sebagai kawasan percontohan unggulan.
Ety Kusmiyatu selaku Lurah Kampung Bali mengungkapkan, lokasi RW 03 Kampung Bali yang terletak di bantaran kali membuat warga setempat selalu membuang sampah ke sungai.
Sehingga terjadi penumpukan sampah dan kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Penataan Kampung Bali berawal dari program pemerintah provinsi DKI Jakarta yang mewajibkan adanya kawasan unggulan disetiap kelurahan.
Baca Juga: KPU - Parpol harus Patuhi Putusan MA Coret Eks Koruptor Yang Nyalek
Penetapan Kawasan Unggulan dilakukan dengan menerapkan sejumlah strategi dalam menata kota agar dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Akhirnya perangkat lurah dan berembuk bersama warga memutuskan RW 03 Kampung Bali sebagai lokasi penataan untuk menjadi kawasan unggulan," kata Ety.
Dijelaskan secara bertahap dengan dana seadanya pihaknya menata wilayah ini. Hingga akhirnya mendapat dukungan dari BRI Peduli.
Berbagai aktivitas dan program dilaksanakan di Kampung Bali, antara lain melalaui program “Jaga Sungai/Kali Jaga Kehidupan”.
BRI mengajak warga untuk melakukan pembersihan, pengerukan sungai dan membangun sejumlah sarana dan prasarana.
Seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak.
Baca Juga: Semua Orang harus Pahami Poin krusial RUU ASN
Serta juga mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat yang bermanfaat bagi kehidupan.
Untuk menjaga kali tetap bersih, BRI melalui program “Yok Kita Gas” mengedukasi warga untuk dapat memilah sampah, baik organik dan unorganik.
Sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipisahkan antara sampah organik dan anorganik/plastik.
Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.
Baca Juga: Pertahankan Jam Kerja Aman Kilang Kasim Peroleh Patra Nirbhaya Karya Utama 2023
Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang BRI sediakan bagi masyarakat.
Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.
“Ada perubahan yang kami rasakan di sini. Sepanjang sungai sudah tertata rapih. Lingkungan lebih bersih dari sebelumnya dan pastinya secara bertahap masyarakat akan berubah," ujar Ety.
Dijelaskan yang penting itu pihaknya bisa menjaga dan melanjutkan infrastruktur yang sudah diberikan BRI.
Makasdnya supaya lingkungan di sini tetap bersih dan masyrakat secara konsisten merawat apa yang sudah dilakukan di sini.
Baca Juga: Surya Paloh Kabur Ketika Ditanya Soal Temuan Rp30 Miliar dan Senjata di Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo
Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan beberapa hal.
Dikatakan, persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota.
Hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah ke sungai.
“Program ini tidak hanya menata dan membenahi sungai agar menjadi asri dan lestari. Namun juga memberikan edukasi lingkungan sehat," katanya.
Dijelaskan kegiatan ini juga memberi solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakan ekonomi masyarakat, demikian Catur.
Dibeberkan BRI terus mendorong dan mengedukasi masyarkat Kampung Bali untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan.
Baca Juga: Kawasan Huamual Muka Belakang SBB Waspadai Kebakaran Hutan
Sehingga menjadi kampung percontohan di tengah kota dalam memelihara dan merawat lingkungan.
Bersama sejumlah warga Kampung Bali, BRI melakukan giat “Bersih- bersih kali” dan “Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas” di Kampung Bali pada Jumat (29/09).
Tercatat sebanyak 1.119 kg sampah terangkut, 2,74 KgE CH4 dan 6,78 kgE CO2 tereduksi.
Bantuan Urban Farming BRI Bantu Tekan Angka Stunting.
Selain mengelola sampah dan menjaga kebersihan kali, BRI juga menyalurkan bantuan urban farming “BRInita” bagi warga Kampung Bali.
Baca Juga: Apresiasi Bagi 13 Anak Berprestasi di Desa Boga Masni BRIlian Papua Barat
BRInita merupakan konsep bertani dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman.
Dalam program ini, BRI memberikan bantruan infrastruktur berupa pembangunan fisik.
Seperti rumah tanaman (green house) yang dapat dimanfaatkan warga.
Yakni untuk menanam berbagai macam tanaman sayuran maupun obat-obatan.
Hasilnya warga Kampung Bali kini bisa memliki Urban Framing yang menjadi wadah positif.
Baca Juga: Satgas Yonif 133/YS Laksanakan Ibadah dan Pengamanan di Gereja
Khususnya bagi warga untuk bertani dan mampu menghasilkan sumber makanan bergizi sehingga dapat menekan angka stunting.
Program ini juga didukung dengan pemberian pelatihan tentang budidaya tanaman hidroponik.
Pelatihan pembuatan pupuk organik cair vegetatif, pelatihan pengelolaan budidaya Ikan Nila edukasi tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan pembentukan kelompok UMKM KWU Cibaget Lestari.
Hasilnya tercatat sudah 4 (empat) kali dilakasanakan kegiatan pelatihan.
Baca Juga: Korem 181/PVT Gelar Upacara Memperingati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023.
Dan telah dilakukan panen 20.5 kg hidroponik, 30 kg panen ikan nila, 918 liter panenan ekoenzim siap pakai, penanaman 200 tanaman Toga, olahan produk pertanian.
Serta perikanan, packaging olahan produk serta terbentuknya 2 kelompok UMK.