unescoworldheritagesites.com

Viral Pidato Jenderal  AH Nasution Lepas 7 Perwira Militer Korban Pembantaian PKI - News

Pidato Jenderal Haris Nasution - 8 Oktober  1965  Lepas 7 Perwira  Korban Pembantaian PKI (Istimewa)


: Viral Jumat (29/9/2022)beredar video pidato Jenderal  TNI AH Nasution  tanggal 8 Oktober 1965 dalam situasi  amat berduka.

 Ia melepas 7 Perwira TNI AD yang gugur dibantai PKI 30 September 1965.

Di dalam balutan duka itu Jendrtal Nasution mengatakan  G30S/PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September 1965.

Gerakan keji  itu berlangsung sampai awal 1 Oktober 1965.  Di mana 7 perwira militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang gagal.

Baca Juga: OTK Tembak 1 Pekerja Jalan Trans  Bintuni ke Maybrat Papua Barat

Enam (6) pejabat tinggi militer yang dibunuh PKI.

• Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)

• Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)

• Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)

• Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)

• Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)

• Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

Sasaran utama lainnya yaitu Jenderal TNI Abdul Harris Nasution selamat dari upaya pembunuhan itu.

Namun demikian, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam peristiwa tersebut.

Sebuah video pidato Jenderal Nasution menjadi viral lagi menjelang peristiwa G30S/PKI pada bulan september 2022 ini.

Baca Juga: Nikita  Mirzani  Terus  Pojokkan  Najwa Shihap Tanpa Balas

Pidato saat pelepasan jenazah pahlawan revolusi korban kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI) itu juga menggetarkan banyak netizen yang menontonnya.

Terlebih saat Jenderal Nasution mengingatkan tentang iman dalam menghadapi fitnah komunis.

Jenderal Nasution mengawali pidatonya dengan membaca basmalah.

“Para prajurit sekalian, kawan-kawan sekalian, terutama rekan-rekan yang sekarang kami sedang melepaskan. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Hari ini, hari angkatan bersenjata kita, yang selalu gemilang tapi yang kali ini hari yang dihinakan oleh fitnahan, dihinakan oleh khianatan, dihinakan oleh penganiayaan. Tetapi, hari angkatan bersenjata kita, kita setiap prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita dengan tekad kita, dengan nama Allah yang Mahakuasa bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, keadilan,” kata Jenderal Nasution.

Di bagian akhir, Jenderal Nasution mengingatkan bahwa Allah adalah panglima tertinggi dan Dialah yang akan memenangkan kebenaran.

“Rekan-rekan, adik-adik saya sekalian, saya sekarang sebagai yang tertua dalam TNI yang tinggal bersama lainnya akan meneruskan perjuangan kamu. Membela kehormatan kamu. Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai pahlawan menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena akhirnya Dialah panglima kita yang paling tertinggi. Dialah yang menentukan segala sesuatu. Juga atas diri kita semua.

Baca Juga: Dilaporkan  Lesti Kejora Istrinya Risky Billar Terancam 15 Tahun Penjara Kasus KDRT

Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin bahwa yang benar akan tetap menang. Dan yang tidak benar akan tetap hancur,” kata Jenderal Nasution dengan nada tercekat, menggambarkan duka berat kehilangan para pahlawan revolusi.

Jenderal Nasution juga menandaskan pola komunis yang mendahului pembantaiannya dengan melancarkan fitnah-fitnah terlebih dahulu.

Fitnah. Fitnah berkali-kali. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan.

Baca Juga: Siska Khair Menilai Laporannya ke LPSK Berbuah Manis

 " Fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Kita semua telah difitnah dan saudara-saudara telah dibunuh.

Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, tapi jangan kita dendam hati. Iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, iman kepada-Nya, meneguhkan kita. Karena Dia perintahkan. Kita semua berkewajiban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran,” tandasnya. 

Pidato Jenderal Nasution dalam  sebuah video itu menimbulkan duka paling dalam.

Masyarakat Indonesia menghayati benar ceritanya itu. Dan banyak orang apalagi  generasi sekarang  baru paham.

Baca Juga: Film G30S PKI - Kisah  hingga Alasan Dihentikan Tayangannya di TVRI

Paham bahwa G30S PKI itu sangat dasyat karena membunuh orang tanpa belas kasihan. ***

Sumber: istimewa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat