unescoworldheritagesites.com

Politisi Milenial Lintas Partai Tolak Sistem Tertutup - News

Acara diskusi yang digelar Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar bersama Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) bertajuk

Sikap penolakan disampaikan kader-kader muda milenial lintas partai politik terhadap sistem pemilihan anggota legisatif (pileg) dengan daftar tertutup.

Penolakan itu disampaikan dalam Acara diskusi yang digelar Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar bersama Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) bertajuk "Sistem Proporsional Tertutup: Anak Muda Terhambat Untuk Berkarya" di Studio Cikajang, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Wakil Ketua Umum PP AMPG, Adanti Pradipta mengatakan, kelompok muda Partai Golkar memiliki perspektif yang bisa dipastikan mengarah kepada penolakan sistem proporsional tertutup.

Baca Juga: 50 Tahun PDI Perjuangan Bersama Rakyat, Hendi: Persatuan dan Gotong Royong Kekuatan Indonesia Raya

"Kalau tertutup apa jaminannya perempuan akan dipilih menjadi wakil mereka? Makanya saya lebih memilih terbuka agara bisa mensosilisasikan diri kepada rakyat," ujar Adanti.

Sama halnya dengan sikap AMPG, Ketua DPP Barisan Muda (BM) PAN, Riyan Hidayat juga tegas menolak sistem proporsional tertutup.

"Perdebatan kita hari ini bukan soal siapa yang diuntungkan, laki-laki atau perempuan. Tapi bagiamana meletakan bahwa kedaulatan itu milik rakyat," tuturnya.

Baca Juga: BRI Dorong UMKM Perikanan Papua Manfaatkan Digitalisasi

Sementara dari politisi dari Angkatan Muda Kabah (AMK) Khairany Soraya berpendapat, sistem proporsional tertutup hanya akan memindahkan permainan politik uang tak lagi menyasar rakyat pemilih.

"Kalau menurut saya, seandainya sistem proporsional tertutup, itu jadinya akan ada politik uang internal. Misal, saya nyaleg, siapa yag kenal saya. Jadi akan ada, (kasak-kusuk) di internal, "Pak saya nomor urut berapa nih?'," tambah Soraya.

Sementara itu, juru bicara PSI, Dedek Prayudi yang pernah menjadi caleg pada Pemilu Serentak 2019 lalu memiliki padanngan serupa dengan Soraya. Karena pada pengalaman lalu itu, ia bisa merasakan bagaiamana bertarung secara terbuka secara sehat dalam berebut suara rakyat.

Baca Juga: Jelang Krisis Ekonomi Global Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat

"Saya di pemilu lalu pernah ngbrol-ngobrol dengan Mbak Putri Komaruddin, gimana di dapilnya. Dia menceritakan perjuangannya mendekatkan diri kepada kelompk ibu-ibu, UMKM. Nah saya enggak kebayang, gimana kalau tertutup, Siapa yang akan dideketin," tandasnya.

Sementara itu Ketua Umum PP AMPG Ilham Permana dalam sambutannya pada acara diskusi mengatakan sistem proporsional tertutup merupakan sebuah kemunduran demokrasi di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat