: Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Prof. Zudan Arif Fakrulloh optimistis inflasi di Provinsi Sulbar akan terus menunjukkan tren positif dengan pencapaian di angka 2,21 % (yoy), terendah keempat di Indonesia.
Penegasan Pj Gubernur Zudan disampaikan saat mengikuti Rakor Inflasi di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Prof Zudan mendasarkan data terbaru yang dirilis Kementerian Dalam Negeri per 1 Desember 2023.
"Inflasi Sulbar bulan November tetap aman dan terkendali. Bahkan saat ini berada di angka 2,21 % (yoy) termasuk terbaik keempat di Indonesia," ujarnya kepada di Jakarta, Selasa (5/12/2023)
Menurutnya, inflasi bulan November ini menunjukkan tren yang positif melihat pada inflasi bulan Oktober di angka 2,92 %. Sehingga terjadi penurunan 0,71 %.
"Ini yang terus kita dorong bagaimana agar inflasi kita ini terkendali. Artinya tidak terlalu rendah juga tidak terlalu tinggi," jelas Zudan.
Untuk itu, Prof Zudan yang jufa Sestama BNPP ini mendorong agar Satgas Pengendalian Inflasi dan OPD terkait, senantiasa bekerjasama serta berkordinasi dengan TPID dan kabupaten untuk melakukan pengawasan distribusi pangan di Sulbar.
Pj Gubernur Sulbar ini menyebut selain dilakukan Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Sulbar juga telah menjalankan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dalam rangka stabilisasi harga beras di Sulbar dengan menyasar sejumlah pedagang di pasar tradisional.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Waris Bestari menjelaskan langkah cepat Pemprov Sulbar dengan realisasi Program FDP yakni pemberian subsidi untuk distribusi beras ke sejumlah pedagang.
Dia menjelaskan, beras di sejumlah pedagang di Mamuju banyak disuplai dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman) . Melalui pemberian subsidi, lanjutnya, maka harga yang berlaku di Mamuju sama dengan harga di Polman.
"Jadi yang disubsidi ini bukan berasnya tetapi distribusinya," jelas Waris. ***