unescoworldheritagesites.com

Hari Nusantara 2023 Dipusatkan di Kawasan Wisata Pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan, Apa Saja Tiga Sektor yang Terdampak ? - News

Pengamanan Hari Nusantara 2023 di Tidore Kota Kepulauan  (istimewa )

:  Peringatan Hari Nusantara 2023 yang dipusatkan di kawasan wisata Pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut), berdampak positif pada tiga sektor yaitu transportasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal dan wisata bahari. Rata-rata ketiganya mengalami peningkatan omzet dan kunjungan hingga 20 persen.

Demikian dikatakan Wali Kota Tidore Kepulauan Capt Ali Ibrahim saat ditemui tim di Tidore Kepulauan, Selasa (12/12/2023).

“Terjadi peningkatan. Khususnya sektor bahari. Khusus wisatawan mereka datang untuk menyelam di Pulau Failonga dan Pulau Maitara,” katanya.

Baca Juga: Hari Nusantara Dipusatkan di Tidore, Dorong UMKM untuk Gerakkan Ekonomi Kerakyatan sebagai Penopang Perekonomian Daerah bahkan Nasional

Kedua pulau tersebut dikatakannya menjadi tempat terbaik di Maluku Utara buat wisatawan domestik maupun mancanegara yang memburu panorama indah bawah laut khususnya kecantikan terumbu karangnya.

”Kedua pulau ini menjadi spot terbaik untuk melihat terumbu karang di Maluku Utara. Rata-rata wisatawan dari Jakarta. Wisatawan dari Eropa juga ada,” katanya.

Hari Nusantara 2023 di Tidore Kepulauan berlangsung sejak 10 Desember 2023. Pada puncak gelarannya nanti, Rabu (13/12/2023), Ali Ibrahim pun meyakini berbagai potensi di wilayahnya akan makin dikenal luas.

Baca Juga: Ditjen Hubdat Siapkan Layanan Penyeberangan dan Shuttle Bus Sukseskan Hari Nusantara 2023

Mengambil tema Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah, Harnus 2023 memang diharapkan mampu mendorong kembali potensi Kota Tidore Kepulauan, yang dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan rempah Nusantara dan dunia.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Yakub Husain, saat terpisah mengakui jika rangkaian acara sangat mendukung cita-cita Kota Tidore Kepulauan sebagai titik nol jalur rempah.

Kota Tidore Kepulauan sebagai titik nol jalur rempah ini merupakan harapan kami sejak lama. Nantinya, akan menjadi city branding Tidore. Ada kaitannya dengan sejarah dan pariwisata, yaitu wisata sejarah di Tidore, jelasnya.

Sejarah dikatakannya telah mencatat bahwa sejak 11 Desember 1521 orang Eropa telah sampai di Tidore mengambil rempah-rempah cengkeh. Kurang lebih 27,3 ton cengkeh dibawa dengan kapal Trinidad ke Spanyol dan tercatat sebagai ekspor cengkeh terbesar pertama di dunia.

Baca Juga: Ketum KONI DKI Lepas Tim Baseball Putri Menuju Kejurnas di Surabaya

”Sehingga, atas dasar inilah ditetapkannya Tidore sebagai titik nol jalur rempah, jelas Yakub.

Pemerintah Kota Tidore Kepulauan pun dikatakannya akan mengembangkan berbgai potensi khususnya kekayaan rempah-rempah disamping mengaktifkan kembali situs-situs bersejarah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat