unescoworldheritagesites.com

Kemenhub Bakal Layani 107 Trayek Kapal Perintis Sepanjang Tahun 2024 - News

Kemenhub layani 107 trayek di wilayah terpencil.

: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Direktorat Jenderal (Ditjen)  Perhubungan Laut (Hubla) terus berupaya hadir dan melayani masyarakat di wilayah terpencil di Indonesia. Komitmen ini terwujud melalui penyelenggaraan angkutan laut kapal perintis yang kembali dilaksanakan pada tahun 2024.

Upaya ini mencerminkan dedikasi Ditjen Hubla untuk memberikan aksesibilitas transportasi yang lebih baik dan menyeluruh, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau atau belum terlayani pelayaran komersial swasta.

"Kami memahami betapa pentingnya konektivitas transportasi di wilayah terpencil. Dengan menyelenggarakan angkutan laut kapal perintis, kami berusaha mendekatkan layanan transportasi kepada masyarakat yang berada di daerah-daerah terisolasi, di mana akses darat mungkin terbatas," ujar Dirjen Hubla, Capt Antoni Arif Priadi.

Baca Juga: Kemenhub dan PT Djakarta Lloyd Distribusikan 7.800 Ton Semen ke Pulau Terpencil

Oleh karena itu, Antoni menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan angkutan laut kapal perintis  guna memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Antoni menjelaskan bahwa angkutan laut kapal perintis merupakan salah satu tulang punggung konektivitas transportasi di Indonesia yang terus menjadi fokus utama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Komitmen untuk meningkatkan layanan ini guna memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia khususnya di wilayah 3TP.

"Pada tahun ini, Ditjen Hubla kembali menyelenggarakan angkutan laut kapal perintis sejumlah 107 trayek yang melayani 43 pelabuhan pangkal, tersebar di 22 provinsi di Indonesia, dan melayani lebih dari 496 pelabuhan singgah," ungkapnya.

Baca Juga: Ganjar Bangun Sekolah Gratis di Daerah Terpencil Mudahkan Akses Pendidikan

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Hendri Ginting menambahkan berdasarkan evaluasi terhadap 116 unit kapal milik Ditjen Hubla menunjukkan bahwa 99 unit kapal laik laut dan siap operasi, sedangkan 1 unit kapal masih dalam proses penyelesaian pembangunan, yaitu KM Sabuk Nusantara 74.

"Ini merupakan langkah signifikan dalam memastikan bahwa armada kapal perintis siap untuk melayani masyarakat dengan performa terbaik," ungkapnya.

Dalam upaya efisiensi, jaringan trayek kapal perintis telah mengalami penyesuaian dari 117 trayek pada tahun 2023 menjadi 107 trayek pada tahun 2024. Pemilihan trayek dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah kapal perintis yang laik laut, sebanyak 100 unit kapal perintis milik negara, dan 7 unit kapal milik BPSDM Perhubungan.

Baca Juga: Manfaat Kurbanmu untuk Masyarakat Nelayan di Desa Terpencil Atiahu

"Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan irisan jaringan trayek yang berhimpitan dan tingkat keterisian penumpang/barang pada pelabuhan singgah. Meskipun telah dilakukan efesiensi jaringan trayek, namun dipastikan bahwa tiap-tiap pelabuhan singgah yang diusulkan oleh pemerintah daerah tetap terlayani oleh kapal perintis," kata Hendri.

Sebagai hasil dari efisiensi ini, pada tahun 2024, seluruh trayek angkutan laut perintis akan dilayani dengan menggunakan jenis kapal penumpang. "Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat di seluruh Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, kapal perintis menjadi sarana transportasi yang vital untuk membuka akses ke wilayah terpencil yang sulit dijangkau melalui jalur darat atau udara. Ini memungkinkan masyarakat di wilayah terpencil untuk terhubung dengan pusat-pusat ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat