unescoworldheritagesites.com

ASEAN Berupaya Wujudkan Konektivitas Dimulai Pengoperasian Lintas Dumai-Malaka - News

ASEAN bahas konektivitas mulai lintas Dumai-Malaka.

:  Untuk mewujudkan konektivitas ASEAN, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan turut menghadiri pertemuan ke-46 ASEAN Maritime Transport Working Group (46th MTWG) membahas antara lain rencana pembukaan lintas penyeberangan Roll On-Roll Off (Ro-Ro) rute Dumai-Malaka, rute Davao-General Santos-Bitung serta pelayaran perdana rute Tanjung Silopo-Lahad Datu yang digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada 6 - 8 Mei 2024.

Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Mr Mohammad Nazri Mohammad Yusof, Permanent Secretary of the Ministry of Transport and Infocommunications, Brunei Darussalam dan dipimpin oleh Puan Salaya Rahayu Binti Salleh didampingi Yohanna Nair Kunju Krisnan, The ASEAN Secretariat serta Cristie Kam Voon dari Maritime and Port Authority of Brunei Darussalam.

Tercatat 14 pelabuhan Indonesia masuk dalam daftar Pelabuhan ASEAN yaitu pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Makassar (Ujung Pandang), Tanjung Emas (Semarang), Bitung, Balikpapan, Dumai, Pontianak, Panjang, Palembang, Banjarmasin, Sorong dan Jayapura.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Tingkatkan Fungsi Bandara untuk Mitigasi Bencana, Konektivitas dan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Dalam pembahasan tersebut, Indonesia menyampaikan progress terbaru rehabilitasi sisi darat Pelabuhan Sri Junjungan, Dumai yang saat ini sudah mencapai progress 61 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2024 yang nantinya dapat mengakomodir fasilitas Custom, Imigration, Quarantine and Security (CIQS) untuk pelayanan International.

Pemerintah RI menerangkan dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala perihal kesepakatan jangkauan kendaraan baik penumpang maupun barang yang melintas menggunakan Ro-Ro rute Dumai-Malaka, di mana Malaysia hanya menyetujui kendaraan hanya sampai di Pelabuhan dan tidak masuk ke wilayah negara tujuan.

Pihak Malaysia menyampaikan bahwa dari hasil pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) tahun 2023, pembangunan Terminal Port Tanjung Beruas akan dimulai tahun 2026 dan diproyeksikan beroperasi tahun 2028. Hasil pertemuan tersebut juga menyepakati adanya perubahan implementasi pengoperasian Ro-Ro Dumai-Malaka yang semula tahun 2026 menjadi tahun 2028.

Baca Juga: BDDC dan Link Net Enterprise Kembangkan Konektivitas Internet Andal Melalui Kemitraan Strategis

Pada hasil pembahasan dalam forum 46th MTWG ini, Indonesia dan Malaysia diminta untuk melakukan pembahasan secara intensif terkait dengan rencana pembukaan Ro-Ro Dumai-Malaka melalui Tim Task Force.

“Adapun saat ini Indonesia sedang menyusun anggota Joint Task Force Ro-Ro Dumai-Malaka yang nantinya sebagai tim yang akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak Malaysia melalui forum ASEAN," kata Windi Susilawati, Kepala Subdirektorat Prasarana Sungai, Danau dan Penyeberangan saat menghadiri pertemuan tersebut, Selasa (7/5/2024).

Sejalan dengan hal tersebut, Supartien Komaladewi perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang turut hadir menyampaikan dukungannya terhadap implementasi dari proyek ini dengan mempertimbangkan kesiapan Pelabuhan Dumai yang telah dilakukan pengembangan serta dukungan Pemerintah untuk mendukung aksesibilitas yakni menyediakan jalan pendukung menuju Pelabuhan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: Kemenhub Optimalkan Konektivitas Penerbangan di Wilayah Sulawesi

“Dari sisi komoditas, Pemerintah Daerah dan pengusaha perlu mempersiapkan dengan baik jenis komoditas yang akan dimuat untuk rute ini. Diharapkan rencana pengoperasian kapal Ro-Ro ini dapat segera diimplementasikan,” tambah Dewi.

Pada kesempatan yang sama, Indonesia bersama Filipina diminta untuk menyampaikan mengenai upaya koordinasi untuk mendukung keberlanjutan dan dimulainya kembali pengoperasian kapal Ro-Ro rute Davao–General Santos– Bitung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat