unescoworldheritagesites.com

Sri Mulyani: INA Untuk APBN Sehat Dan Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan - News

Sri Mulyani Indrawati. (Screenshot YouTube Sekretariat Presiden.)

: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sebagai pengelola keuangan negara, terus melakukan transformasi untuk dapat menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam menjawab berbagai tantangan kebutuhan pembiayaan.

“APBN meskipun sangat penting tidak mungkin bekerja sendiri. BUMN memberikan kontribusi yang sangat penting pula," kata Menkeu Sri Mulyani pada acara Penandatangan Perjanjian Indonesia Investment Authority (INA) dengan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Toll Road di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/04/2022).

Menurut Sri Mulyani, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap terus perlu meningkatkan kapasitasnya untuk membantu memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Revisi UU PPP, Airlangga: Ada Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembentukan UU

Bagaimanapun BUMN turut memberikan kontribusi yang signifikan, baik dari sisi pembangunan (konstruksi), pengelolaan aset infrastruktur, maupun pembiayaan.

"Sehingga, kemampuan untuk bisa memaksimalkan leverage dari neraca keuangannya tetap harus dimaksimalkan namun tetap bisa menjaga sustainabititas dari keuangannya,” ujarnya. 

Sri Mulyani menjelaskan, penandatanganan perjanjian INA dengan dua perusahaan, Hutama Karya dan Waskita Karya, sangat penting sebagai transaksi perdana guna dapat merealisasikan komitmen INA dengsn mitra strategis yang telah dibuat sebelumnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan, Musrenbang DKI Dan Program Pemerintah Pusat Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Hasil dari transaksi yang ditandatangani akan memberikan tambahan modal bagi Hutama Karya dan Waskita Karya (Waskita Toll Road) untuk membangun jalan tol tahap selanjutnya.

“Di dalam mendukung restrukturisasi dan pendanaan BUMN, hasil dari transaksi hari ini akan memberikan tambahan modal Hutama Karya dan Waskita Karya dalam memperkuat kondisi keuangan perusahaan tersebut, sehingga mereka dapat terus menjalankan pembangunan jalan tol selanjutnya,” ungkap Menkeu.

Transaksi ini juga diharapkan dapat membawa multiplier effect, antara lain manfaat bagi pengguna jalan tol dan kelanjutan pembangunan jalan tol untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi waktu tempuh yang dapat mendorong efisiensi logistik.

Baca Juga: Mendikbud-Ristek Resmikan Monash University BSD City Sebagai Perguruan Tinggi Luar Negeri Pertama di Indonesia

Dengan transaksi tersebut, Menkeu juga berharap dapat meningkatkan kepercayaan potensi investasi di Indonesia, khususnya di jalan tol. Selain itu, juga bisa menjadi showcase atau preseden untuk transaksi-transaksi INA berikutnya, baik konsorsium maupun secara sendiri.

Bagaimanapun pembangunan jalan tol akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi pada daerah yang dilewati, yakni Pulau Sumatera dan Jawa pada khususnya, serta Indonesia pada umumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat