unescoworldheritagesites.com

Indosat Ooredoo Hutchison dan KKP RI Garap Konservasi Laut di Jembrana Bali - News

Suasana saat Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan program CSR Konservasi Laut di Jembrana, Bali.


: Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI meluncurkan program CSR Konservasi Laut di Jembrana, Bali.

Program yang digagas Indosat Ooredoo Hutchison ini berfokus pada rehabilitasi habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, dan penguatan masyarakat di lingkungan sekitar.

Menurut President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, sejak IOH resmi memulai perjalanannya pada 4 Januari 2022, pihaknya memiliki misi untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan setiap orang Indonesia.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan Layanan 5G di Bali Untuk Dukung Presidensi G20

"Melalui program CSR Konservasi Laut di Jembrana, IOH berkomitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan kawasan konservasi laut yang lebih sehat dengan dukungan penuh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta berbagai komunitas pegiat lingkungan," ujarnya, Kamis (5/8/2022).

Peluncuran Program Konservasi Laut ini dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Bali, Wayan Koster, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, Director and Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, dan Chief Technology Officer IOH Desmond Cheung.

Program ini juga merupakan kolaborasi bersama World Wildlife Fund (WWF) dan melibatkan beberapa komunitas pegiat lingkungan seperti Komunitas Kurma Asih serta beberapa wisatawan asing.

Baca Juga: Lirik Lagu Tak Ingin Usai - Keisya Levronka

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, kegiatan ini merupakan bagian dari program ekonomi biru yang dalam implementasinya ada peran aktif semua pihak mulai dari pelaku usaha, pemerintah hingga kelompok masyarakat dalam menjaga kesehatan laut.

"Saya harap program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menjaga ekosistem kelautan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Salah satu kegiatan dalam program konservasi laut yang diluncurkan sejalan dengan Program Bulan Cinta Laut (BCL) yang dia gagas. BCL merupakan program ekonomi biru KKP untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut, dengan melibatkan multipihak.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Harga Khusus Disediakan KAI Untuk Sambut HUT Kemerdekaan RI Ke-77

“Pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir yang ada di program konservasi laut ini, sejalan dengan program BCL-nya KKP. Semakin banyak yang terlibat, tentu persoalan sampah semakin cepat kita tuntaskan. Dan Agustus nanti, kami akan menggelar pre-event BCL di Mandeh, Sumatera Barat dan kick-offnya Oktober nanti di Bali,” ujar Trenggono.

Sementara, kawasan Jembrana dipilih karena memiliki potensi menjadi kawasan konservasi seluas 3.500 hektar yang memiliki target nilai konservasi tinggi untuk biota laut yang terancam punah (penyu dan hiu), habitat penting lautan (bakau, lamun dan terumbu karang), potensi perikanan (lemuru dan ikan karang), tempat budidaya ikan dan udang serta ekowisata bahari.

Selain itu, Jembrana merupakan 1 dari 14 prioritas pantai lokasi peneluran penyu di Indonesia. “Pengelolaan kawasan konservasi dan pengelolaan sampah merupakan kegiatan sinergis dalam mendukung Pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 yang berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya-upaya untuk pengendalian perubahan iklim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat